Pemilu 2009

Megawati: Tidak Usah Contreng, Coblos Saja

VIVAnews - Ketua Umum PDI Perjuangan, Megawati Soekarnoputri, berkampanye di Garut, Jawa Barat. Megawati mengimbau kepada kader dan simpatisan PDI Perjuangan tidak perlu bingung dengan aturan baru soal contreng.

"Tidak usah contreng dan lain sebagainya. Kalau masih bingung dan ragu, coblos juga sah," kata Megawati Soekarnoputri, saat berkampanye di Lapangan Jati, kecamatan Samarang, Garut, Senin, 23 Maret 2009.

Pesan itu diberikan Megawati terutama buat kaum ibu. Mendengar pesan khusus itu, para ibu yang berada di bawah panggung langsung menyambut imbauan Megawati. "Hidup Ibu Mega, Hidup Ibu Mega."

Soal pencoblosan itu dijelaskan dalam Peraturan Komisi Pemilihan Umum No 35 Tahun 2008 tentang Pedoman Teknis Tata Cara Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilu Legislatif 2009. Dalam aturan itu memang disebutkan bahwa penandaan dengan cara coblos masih dianggap sah.

Ketua Komisi Pemilihan Umum, Abdul Hafiz Anshary, pernah mengatakan para wakil rakyat mengakomodasi sistem coblos untuk menghindari perubahan drastis. "Mereka inginnya transisi halus," kata Hafiz, pada 25 September 2008.

Megawati pun kembali menekankan, bahwa para pemilih tidak perlu kebingungan soal teknis pemungutan suara. Menurut Megawati, yang paling penting adalah tentukan dulu pilihannya. "Ibu-ibu yang cerewet, tolong cara (coblos) seperti ini diberi tahu kepada rekan lainnya supaya tidak bingung," kata Megawati.

Dalam kesempatan ini, massa yang hadir tidak begitu terlihat ramai. Massa terlihat hanya memenuhi setengah lapangan bola atau sekitar seribu orang. Megawati tampak didampingi Ketua DPP Syarif Bastaman dan Ketua PDI Perjuangan Garut. Menurut informasi, Taufiq Kiemas sedang berkampanye di Majalaya. Sedangkan Puan Maharani sedang berada di Banjar, Ciamis.

Inkracht! Jaksa Eksekusi 2 Polisi Terkait Tragedi Kanjuruhan

Laporan: Sigit Zulmunir l Garut

Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Alarm Bahaya kalau PDIP Takluk dan Pemerintahan Prabowo Tanpa Oposisi, Kata Pengamat

Kalau PDIP takluk, berhasil dirangkul, dapat dipastikan pemerintahan Prabowo tanpa oposisi, tentu alarm bahaya untuk demokrasi, kata pendiri Haidar Alwi Institute.

img_title
VIVA.co.id
8 Mei 2024