Nyepi, Rumah Sakit di Bali Tetap Beroperasi

VIVAnews – Rumah Sakit (RS) Sanglah tetap beroperasi melayani pasien yang mengalami gagal ginjal (cuci darah/hemodialisis) meski  pun Nyepi. Persiapan untuk tim kesehatan baik perawat dan dokter sebanyak 175 orang.

Dijelaskan Direktur Umum dan Operasional RS Sanglah, drg Triputro Nugroho bahwa dari 42 pasien yang secara rutin menjalani cuci darah, yang mendaftar baru 28 orang ditambah satu orang penunggunya.

"Kita harapkan pasien yang akan menjalani jadwal cuci darah supaya bisa datang sebelum waktu Nyepi tiba atau tanggal 26 Maret sebelum pukul 06.00 pagi," ungkap dokter yang akrab disapa Nugi ini, Senin, 23 Maret 2009.

Kalau biasanya pasien bisa langsung pulang usai menjalani cuci darah, maka nantinya akan diinapkan terlebih dahulu dan pihak RS menyediakan ruangan khusus yaitu di ruang Cempaka.

"Tenaga medis juga sama, tiga shift yang kita siapkan tapi mereka datang sebelum waktu Nyepi diberlakukan," jelasnya. Peristiwa Nyepi ini sudah menjadi kebiasaan, dan pihak RS baik pasien maupun karyawan dan tim medis sudah bukan hal yang asing lagi.

Untuk penggunaan lampu di RS, tetap dilakukan minimalis dengan menghormati suasana Nyepi hanya di tempat-tempat yang krusial saja.

Sementara kalau ada pasien yang gawat, biasanya akan diantar oleh pecalang ke RS. Nugi menegaskan kalau tak akan ada ambulan keluar dari RS untuk menjemput pasien kecuali ada peristiwa darurat atau terjadi bencana.

Laporan: Wima Saraswati | Bali

Soal Koalisi Besar, AHY Sebut Prabowo Punya Pertimbangan Matang
Kantor Google.

7 Rahasia Google

Google merupakan salah satu search engine yang tidak bisa dilepaskan dalam kehidupan sehari-hari. Meski setiap hari digunakan, mungkin belum banyak orang yang mengetahui.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024