Stimulus Tambahan Terjegal Sulitnya Dana

VIVAnews - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menegaskan, pemerintah masih memiliki peluang untuk menambah stimulus. Namun ada persoalan utama yang menjadi pertimbangan saat ini adalah sulit dan mahalnya mencari pembiayaan di tengah kondisi krisis global.

Menurut Menkeu,  porsi utang Indonesia terhadap GDP saat ini sudah mencapai 30 persen. "Tapi kita masih punya ruang dalam memberikan stimulus fiskal," katanya di Jakarta, Senin 23 Maret 2009.

Penambahan stimulus ini, menurutnya akan dilakukan oleh semua negara. "Ini sudah menjadi kesepakatan yang disebut dalam komunike G20 dimana stimulus fiskal ini akan diperpanjang sampai 2010," katanya.

Akan tetapi penurunan modal-modal yang ada di semua institusi dan negara di dunia menjadi kendala. "Proses delevereging telah membuat kebutuhan dolar meningkat dan banyak uang tersedot ke negara-negara pusat krisis. Ini menyebabkan kelangkaan dolar," katanya.

Akibat utama yang dirasakan oleh negara berkembang seperti Indonesia adalah pembiayaan yang mahal. Oleh karena itu alternatif untuk penambahan modal lembaga keuangan dunia seperti World Bank dan Dana Pembangunan Asia. Dalam hal ini, ADB menjadi institusi pertama yang meningkatkan modal sampai 200 persen. "Keputusan ini akan disepakati pada Mei nanti dalam pertemuan di Bali," katanya.

PBNU Harap Amicus Cuarie Diajukan Megawati Tak Munculkan Kontroversi Berkelanjutan
Ilustrasi kemiskinan di desa.

8 Negara dengan Tingkat Kemiskinan Terendah di Dunia

Kemiskinan adalah salah satu tantangan utama yang dihadapi banyak negara di seluruh dunia. Meskipun begitu, ada beberapa negara yang berhasil menekan tingkat kemiskinan.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024