Perayaan Melasti

Umat Hndu Padati Pantai Kuta

VIVAnews - Ribuan umat Hindu dari Denpasar dan Badung sore tadi memadati pantai Kuta Badung untuk melaksanakan Melasti atau Ngelarung ke Laut dua hari sebelum Hari Raya Nyepi Tahun Saka 1931. Tradisi ini mendapat perhatian para wisatawan yang berkunjung ke Kuta.

Dengan mengusung berbagai Jempana atau simbol suci penyucian para dewa, umat Hindu Bali mendatangi pantai. Dengan demikian, saat Nyepi yang jatuh pada 26 Maret mendatang, warga benar-benar bisa hening melakukan Catur Brata Penyepian atau empat larangan bagi umat Hindu.

Empat larangan itu adalah tidak menyalakan api (Amati Gni), tidak bepergian (Amati Leluangan), tidak bersenang-senang (Amati Lelanguan), dan tidak bekerja (Amati Karya).

Tradisi Melasti diawali dengan persembahan tarian Rejang Dewa oleh sejumlah penari perempuan. Selanjutnya, dilakukan sembahyang dan melarung ke laut secara simbolis.

Bendesa Adat Kuta, Gusti Ketut Sudira mengatakan melalui tradisi Melasti, umat Hindu berharap seluruh bumi kembali suci dan bersih. "Sehingga saat memasuki Tahun Baru Saka akan tercipta kedamaian di muka bumi," kata dia, Senin 23 Maret 2009.

Tradisi Melasti ini mampu menarik minat wisatawan yang sedang berlibur di Kuta. Mereka mengaku senang dan ingin menikmati suasana pelaksanaan Nyepi nanti.

Laporan : Agus Astapa (ANTV) | Bali

Pelaku Jambret Tinggalkan Mobil Patroli Polisi yang Dia Bawa Kabur di Pinggir Jalan Lalu Kabur
Ilustrasi meruqyah

Cara Ruqyah Diri Sendiri Sesuai Syariat Islam, Agar Terbebas dari Gangguan Jin

Ruqyah atau Rukyah merupakan metode pengobatan menggunakan doa pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (pandangan), sihir, rasa sakit, hingga gangguan jin.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024