VIVAnews - Bau sampah yang menyengat membuat kegiatan belajar mengajar di SDN 21 dan SMPN 145 Menteng Atas, Setiabudi, Jakarta Selatan, tidak berjalan maksimal.
Sebab, sering kali para siswa mengeluh pusing dan merasa mual saat bau tidak sedap tersebut tertiup angin hingga ke dalam kelas.
Peristiwa kurang menyenangkan ini setidaknya dirasakan para siswa di dua sekolah tersebut setiap hari.
Parahnya lagi, apabila selama tiga hari tumpukan sampah tersebut tidak diangkut, bukan bau tidak sedap lagi yang dicium, melainkan sudah menyerupai bau busuk. “Baunya sangat terasa hingga ke dalam kelas," kata Puji, penjaga SDN 21 Mentengatas kepada VIVAnews.
Selain bau sampah, gerobak sampah yang diparkir sembarangan juga membuat kendaraan pribadi yang hendak masuk sekolah terhalang.
Wajar saja jika bau sampah itu tercium hingga ke dalam kelas. Sebab, letaknya cukup dekat dengan SDN 21 dan SMPN 145 atau tepatnya di seberang SDN 21.
Hal yang sama dikatakan, Wakil Kepala Sekolah SMP 145 Menteng Atas, Sunaryo. Menurutnya bau sampah yang berasal dari depo pembuangan sampah sudah dirasakan sejak dirinya mengajar di SMP 145 pada tahun 1985 lalu.
Ironisnya meski bau yang menyengat membuat kegiatan siswa terganggu, namun hingga kini depo penampungan sampah itu belum juga dipindahkan.
Kepala Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Selatan, Mohammad Arief, berjanji, akan segera berkoordinasi dengan Sudin Kebersihan Jaksel agar depo penampungan sampah yang berada di dekat tempat pendidikan itu bisa segera dipindahkan.
Jaksa KPK Panggil Febri Diansyah dkk ke Sidang SYL, Ini Alasannya
Jaksa KPK akan memanggil Febri Diansyah dkk dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan gratifikasi di Kementerian Pertanian (Kementan) dengan terdakwa mantan Mentan SYL.
