Indeks Kepemimpinan Lemhannas

"Agar Bukan Badut yang Jadi Calon Legislator"

VIVAnews - Lembaga Ketahanan Nasional (Lemhanas) membuat Indeks Kepemimpinan Nasional Indonesia (IKNI), yang merupakan alat ukur untuk menilai calon legislator dan calon presiden. IKNI dibuat Lemhanas dengan harapan masyarakat memilih calon legislator dan calon presiden berdasarkan pertimbangan rasional, bukan pertimbangan emosional semata. 

"Selama ini masyarakat hanya memilih pemimpin berdasarkan emosional semata, bukan pada hal-hal yang terukur," ujar Muladi kepada wartawan saat ditemui di kantor Gubernur Lemhanas, Jakarta, Selasa 24 Maret 2009.

Muladi menjelaskan, pertimbangan emosional masyarakat dalam memilih contohnya adalah memilih berdasarkan popularitas semata dan memilih berdasarkan suku. "(Memilih) hanya karena dia artis, atau karena dia orang Jawa, itu emosional," kata Muladi.

Apabila masyarakat tetap memilih berdasarkan emosi, kata Muladi, dikhawatirkan yang akan menjadi pemimpin atau anggota legislatif dalam masa mendatang adalah yang tidak kompeten.  "Hanya pintar nyanyi, pintar joget. Badut-badut juga akan masuk jadi caleg," ucap Muladi.

Adapun indikasi yang digunakan sebagai penilaian adalah:
1. Moralitas dan Akuntabilitas Individual: mencakup kompetensi dan integritas individu.
2. Moralitas dan Akuntabilitas Sosial: mencakup interaksi dan tanggung jawab sosial.
3. Moralitas dan Akuntabilitas Institusional: mencakup komitmen kepada NKRI dan konstitusi.
4. Moralitas dan Akuntabilitas Global: mencakup pengetahuan tentang permasalahan global.

Panglima TNI Blak-Blakan Soal Kembali Sebut KKB Papua jadi OPM
Putri Marino

Putri Marino: Parfum Bukan Hanya Tentang Aroma, Tapi Juga Jadi Cerminan Diri!

Untuk menunjang penampilan ada banyak hal yang bisa dilakukan, mulai dari mempercantik bulu mata hingga menggunakan parfum atau wewangian sesuai kepribadian

img_title
VIVA.co.id
11 April 2024