VIVAnews - Bayi kembar siam dirawat di ruang Neonatal Intensif Care Unit (NICU) Rumah Sakit Umum Mataram. Bayi berusia tujuh hari itu lahir dengan bobot 4800 gram dengan panjang 48 centi meter.Bayi tersebut merupakan anak pertama pasangan pasangan Baiq Widyawati (28) dan Ahmad Ridwan.
Menurut Widyawati, bayi pertamanya lahir kembar siam sudah diketahui dari hasil pemeriksaan sementara diketahui organ tubuh masing-masing bayi itu lengkap. "Saya memang sangat menginginkan anak kembar, tapi yang kami peroleh seperti ini yah disyukuri aja,"ujar Widyawati kepada wartawan di Mataram.
Dia menambahkan proses kelahiran anak itu berlangsung normal. Awalnya kedua anak kembarnya itu dirawat di RS Selong Lombok Timur. Namun karena kondisi bayi yang melemah,keduanya dirujuk ke RSU Mataram. Kini dua orang dokter ditunjuk untuk menangani kasus kembar siam itu. Kedua dokter masing-masing dokter Tatang spesialis anak dan dokter Bambang spesialis jantung.
Meski demikian kedua orang tua bayi malang itu belum tahu nasib anak mereka. "Kami sudah mengurus Jaminan Kesehatan Masyarakat. Tapi pemisahan tubuh anak saya hanya bisa dilakukan diĀ Surabaya dan Jakarta.Sementara ini kami nggak punya cukup dana untuk itu," tuturnya
Sementara itu Humas RSU Mataram Rudi Syarif mengatakan kasus bayi kembar siam ini baru yang pertama kali terjadi selama memasuki tahun 2009. "Sementara ini kondisi bayi baik, "kata Rudi kepada VIVAnews.
Widyawati yang ditemui di ruang rawat inap RSU Mataram tampak tegar menghadapi masalah yang dihadapinya. Keluarga asal Desa Penedegandor Labuhan Haji Lombok Timur ini berharap ada bantuan dari pihak tertentu untuk membantu proses pemisahan bayi tersebut.
Laporan: Edy Gustan | Mataram
VIVA.co.id
25 April 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
Partner
Wali Kota Depok Mohammad Idris memberikan paparan terkait implementasi atau praktik penegakan Peraturan Daerah (Perda) Kawasan Tanpa Rokok (KTR) atau KTR.
Untuk calon Taruna Akpol, pendaftaran Polri 2024 dapat dilakukan hingga 19 April. Untuk calon Bintara dan Tamtama, pendaftaran masih dapat dilakukan hingga 25 April. Nam
Apresiasi terhadap keberhasilan Timnas Indonesia U-23 yang lolos dari fase grup dan melaju ke perempat final Piala Asia U-23 terus bermunculan. Salah satunya dari pelatih
Pelatih Timnas Indonesia U-23, Shin Tae-yong mengungkapkan keinginannya jelang laga kontra Korea Selatan U-23 di perempat final Piala Asia U-23, Qatar.
Selengkapnya
Isu Terkini