“Penundaan Pemilu No Way”
VIVAnews – Denny Indrayana, staf khusus Presiden Susilo Bambang Yudhoyono, menilai ide penundaan pemilihan umum yang belakangan ini diseru-serukan anggota partai dan pengamat politik dinilai membuka peluang terjadinya kekacauan.
“Ide penundaan itu sangat berbahaya. Melanggar UUD 1945 dan membuka kemungkinan chaos,” kata Denny di Jakarta, Selasa 24 Maret 2009.
Sebab, kata Denny, konstitusi sudah jelas-jelas mengatur, pemilu harus dilaksanakan lima tahun sekali.
Denny mengatakan penundaan pemilu dapat menjadi efek domino mundurnya semua tahapan pemilu, termasuk pemilihan presiden, yang kemungkinan dapat mengakibatkan kekosongan kekuasaan.
Bila ide penundaan didasari oleh kurangsiapnya penyelenggara pemilu dalam menggelar pemilu, maka bukan berarti pemecahannya adalah menunda. Semua itu, kata dia, harus diperbaiki dan dituntaskan bersama-sama. “Penundaan pemilu no way.”