VIVAnews - Industri logistik Indonesia pada tahun ini diperkirakan akan tumbuh tipis dibandingkan tahun sebelumnya.
"Pertumbuhan akan bisa flat minimum," kata Senior Technical Advisor PT Birotika Semesta, operator DHL Express, David Ng usai diskusi di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa 24 Maret 2009.
David menjelaskan, efek krisis global di Indonesia tidak terlalu parah dibandingkan negara lain di Asia Pasifik, seperti Thailand, Singapura, dan Filipina. "Dengan pertumbuhan ekonomi 3,5 persen, Indonesia lebih bagus pertumbuhannya," katanya.
Pertumbuhan industri logistik pada tahun 2008 menurut David merupakan puncak pertumbuhan terbaik sepanjang beberapa tahun terakhir. "2008 sangat bagus, tidak hanya untuk DHL tapi juga kompetitor lain," katanya.
David memperkirakan tahun lalu, pertumbuhan mencapai double digit, meski sejak Oktober dikejutkan dengan penurunan yang tajam. "Beberapa perusahaan logistik menikmati pertumbuhan 20 persen," ujarnya. Industri logistik menyumbang 13 persen pada transaksi ekspor dan impor Indonesia.
Menurut dia, industri logistik sangat penting untuk mendukung perekonomian Indonesia, terutama untuk ekspor dan impor. "Indonesia harus punya bisnis logistik yang bagus untuk menarik minat investasi asing," ujarnya. Setiap perusahaan harus mudah mengimpor bahan baku dan sekaligus mudah mengekspor produknya.
DHL selama ini telah bermitra dengan klien yang melakukan ekspor terutama ke Amerika Serikat dan Jepang. DHL melakukan impor terutama dari China dan Jepang. "DHL, krisis global memang tidak terlalu berimbas seperti pada eksportir maupun importir, karena khusus bergerak di pengiriman ekspress," ujarnya.
Sindir Heru Budi, Ketua DPRD: Siapapun Pj Gubernurnya Kalau Gak Radikal Ya Jakarta Tetap Banjir
Ketua DPRD Jakarta Prasetyo Edi Marsudi menyoroti persoalan banjir di Jakarta. Padahal, Jakarta punya anggaran untuk mengatasi banjir.
