Kisruh Daftar Pemilih Tetap

PDIP: Pelaku Manipulasi DPT Sangat Canggih

VIVAnews - Selain sistematis dan massif, manipulasi Daftar Pemilih Tetap dilakukan dengan terencana dan canggih. Manipulasi dilakukan secara lihai dan dilakukan secara acak sehingga tak disadari seorang pemilih.

"Penggelembungan DPT ini sepertinya terjadi by design atau sudah direncanakan, karena ada Tempat Pemungutan Suara yang bahkan tidak terdaftar dalam rekapitulasi Komisi Pemilihan Umum," kata Sudiatmiko Ariwobowo, Tim Hukum & Advokat Badan Pemenangan Pemilu Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan Jawa Timur di gedung parlemen, Selasa 24 Maret 2009.

"Pelakunya tampak sangat menguasai teknologi informasi, memahami statistik, dan menggunakan metode penggandaan secara lihai, dan memahami psikologis pemilih. Pemilih kan tidak akan mengecek apakah nomornya berulang atau tidak. Artinya, memang ada suatu program pengacakan yang sengaja dibuat," ujar Sudiatmiko.
 
Karena itu, PDIP mengajak KPU Kabupaten/Kota dan Panitia Pengawas Pemilu bersama-sama melakukan pengecekan ke lapangan. PDIP khawatir penggelembungan DPT ini membuat banyak pemilih yang sesungguhnya memiliki hak pilih, namun ternyata tidak terdaftar sebagai pemilih.
 
Untuk menindaklanjuti kekhawatiran tersebut, sebaiknya KPU di seluruh tingkatan segera mengeluarkan DPT dalam bentuk soft dan hard copy, guna memaksimalkan peran pengawasan partai politik dan meningkatkan kualitas demokrasi.

PDIP menyesalkan sikap pemerintah yang terkesan menyerahkan masalah ini kepada KPU. Dengan mengungkapkan penggelembungan DPT, PDIP justru ingin memperkuat KPU, mengingat proses pemutakhiran data pemilih dilaksanakan dalam kondisi keuangan KPU yang terbatas. Lebih-lebih jika mengingat bahwa pemerintahlah yang harus bertanggung jawab terhadap Data Penduduk Potensial Pemilih Pemilu (DP4), sementara KPU hanya bertanggung jawab terkait pemutakhiran data pemilih.

Harmoni Energi Sehat Menyuarakan Pesan Kesetaraan dalam Pelayanan Kesehatan
Gedung Kampus UNU Gorontalo. (Foto: UNU Gorontalo).

Rektor UNU Gorontalo Diduga Lecehkan 12 Mahasiswi, Dosen dan Staf di Kampus

"Untuk sejauh ini, sudah ada 12 orang yang telah melaporkan (Rektor UNU). Mereka masing-masing mahasiswi, staf hingga dosen. Pelaporan itu dilayangkan ke pihak LLDIKTI."

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024