Sosialisasi Pengetatan Impor Dinilai Kurang

VIVAnews - Importir mengeluhkan kurangnya sosialisasi pemerintah mengenai implementasi Peraturan Menteri Perdagangan No.56/2008 tentang Pengaturan Impor Lima Produk Tertentu. 

"Beberapa klien kami masih bingung, tapi mereka mulai belajar tentang peraturan baru ini," kata Penasihat Teknik Senior PT Birotika Semesta (DHL Express) David Ng, usai diskusi di Ritz Carlton, Jakarta, Selasa 24 Maret 2009.

Dalam diskusi itu, importir menyatakan berkomitmen mentaati setiap peraturan meski aturan tersebut memakan waktu dan biaya yang lebih untuk mendaftarkan diri menjadi importir terdaftar.

Kepala Penjualan PT Birotika Semesta (DHL Express) Sukri Ardani mengatakan, untuk industri logistik ada pengecualian. "Barang-barang yang menggunakan kargo udara sepanjang nilai barangnya tidak melebihi US$ 1.500 per pengapalan tidak harus mendaftarkan menjadi importir terdaftar," kata Sukri.

Importir, dia menambahkan, membutuhkan penyesuaian penerapan peraturan baru. "Apalagi belakangan regulasi baru cukup intens keluarnya. Mereka butuh penjelasan lebih baik," ujarnya. Dengan diskusi itu, importir bisa mendapatkan wawasan yang lebih jelas dan tahu pihak mana yang dituju untuk menanyakan sesuatu. "Respon mereka sangat suportif," ujarnya.

David mengatakan hal serupa. "Permendag akan menstimulan klien agar sadar untuk melakukan ekspor dan impor dengan benar. Kami akan membantu mempermudah bisnis klien dengan aturan baru," ujarnya.

Sementara, DHL hingga saat ini melayani klien dengan lima sektor terbesar di antaranya, tekstil dan produk tekstil (TPT), manufaktur elektronik, mesin berat untuk pertambangan dan migas, farmasi, dan jasa keuangan.

Sukri mengakui dengan turunnya indeks fuel surcharge di Rotterdam, tarif logistik juga mengikuti prosentase penurunan. "Tahun lalu fuel surcharge 24 persen, posisi April sudah turun menjadi 8 persen," ujarnya.

David memperkirakan turn over industri logistik Indonesia berkisar US$ 300 miliar - US$ 400 miliar per tahun. DHL sendiri di Indonesia menguasai 50 persen pangsa pasar dengan lebih dari 10 ribu klien. 

Pada tahun 2008, DHL telah menangani 3,6 juta pengapalan dengan berat lebih dari 19.800 ton. DHL juga telah mempekerjakan lebih dari 720 pekerja dan menggunakan 300 armada di lebih dari 100 lokasi, di antaranya 5 gateways di Balikpapan, Batam, Denpasar, Jakarta, dan Medan.

Baru-baru ini, DHL telah meresmikan dua service point dengan anggaran tahun 2008 yakni di BSD dan SCBD. "Ini adalah rencana yang sudah jalan dengan anggaran tahun lalu sebesar 15.000 euro per service point," katanya.

Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U-23, Arab Saudi Tersingkir
Polisi bekuk pelaku begal yang bacok siswa SMP di Depok

Begal di Depok Nekat Beraksi Siang Bolong demi Beli Sabu

Begal itu menyasar pelajar dan perempuan.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024