Menteri Jusman Minta Sriwijaya Ganti Pesawat
VIVAnews - Pesawat Sriwijaya Air rute Tanjungpinang - Jakarta mengalami kerusakan mesin. Gangguan itu memaksa pilot kembali mendaratkan pesawat secara darurat di Bandara Udara Hang Nadim, Batam pada Senin 23 Maret 2009.
Menanggapi kecelakaan tersebut, Menteri Perhubungan, Jusman Syafii Djamal Sriwijaya Air segera menggati pesawat seri B737-200 yang dipakainya.
"Jika dahulu saya merekomendasikan agar Sriwijaya Air mengganti seri B737-200 karena bahan bakar yang cenderung boros, maka saat ini juga dikarenakan pesawat jenis itu memerlukan perawatan yang lebih intensif, mengingat usia pesawat yang sudah tua," kata Jusman seperti dikutip laman Departemen Komunikasi dan Informatika, Selasa 24 Maret 2009.
Jika Sriwijaya Air tetap ingin menggunakan pesawat jenis B737-200, maka maskapai harus bisa menjamin perawatan pesawat bisa lebih baik. Menurut Jusman, usia pesawat pada dasarnya tidak menjadi hambatan asalkan perawatan dilakukan dengan baik dan sesuai prosedur.
Namun, "saya lebih menganjurkan agar maskapai Sriwijaya Air segera mengganti pesawatnya dengan pesawat baru saja yang usianya lebih muda, demi keselamatan dan kenyamanan para penumpangnya,"kata Jusman.
Menurut Jusman, jika peristiwa seperti ini sering terjadi maka lambat laun akan menyebabkan para calon penumpang menjauh. Akibatnya, maskapai juga yang merugi. "Sebagai regulator, Departemen Perhubungan akan semakin meningkatkan pengawasan terhadap semua maskapai, khususnya untuk jenis pesawat yang berusia tua," tambah dia.
Pesawat Sriwijaya yang mengalami insiden mendarat darurat berangkat dari Bandara Raja Haji Fisabilillah, Tanjung Pinang pukul 7.10 waktu setempat. Tidak ada gangguan apapun ketika pesawat itu terbang. Kerusakan mesin terdeteksi setelah pesawat mengudara.