VIVAnews – Penantian kubu Muhammad Racmhan terhadap status perebutan gelar juara dunia tinju kelas terbang mini (47,6kg) versi WBC, kontra petinju Thailand, Oleydong Sithsanerchai akhirnya berakhir. Pihak promotor yang akan mementaskan kejuaraan ini akhirnya mengirimkan salinan kontrak dua jam setelah batas waktu yang ditetapkan oleh kubu Rachman.
Tak hanya itu, Martinez Dos Santos, manajer M Rachman, justru bingung karena disaat yang bersamaan datang juga kontrak duel perebutan gelar WBC International. Dalam duel ini, Rachman akan berhadapan dengan petinju asal Filipina, Denver Cuello, yang akan digelar 19 April 2009.
Menurut Martinez, pihaknya sempat bingung menghadapi dua tawaran ini. Apalagi perbedaan bayaran antara keduanya hanya 2000 dolar AS. ”Tapi kami akhirnya lebih condong kepada kejuaraan duni lawan Oleydong. Sebab, ini merupakan kesempatan terakhir Rachman jadi juara dunia,” kata Martinez saat dihubungi VIVAnews, Selasa 24 Maret 2009.
Sebelumnya, pihak Rachman sempat ragu dengan keseriusan dari promotor duel perebutan gelar juara dunia WBC. Pasalnya, hingga Selasa (24/3) pagi pihak promotor belum juga mengirimkan salinan kontrak pertarungan. Tak sabar, Martinez bahkan memberika deadline hingga 15.00 WIB.
”Kontraknya akhirnya kami dapat sekitar pukul 17.00 WIB. Tak lama setelah itu kami juga dapat salinan kontrak kejuaraan WBC International. Pertarungan lawan Oleydong diundur dari 24 April menjadi 1 Mei 2009,” ujar Martinez.
Rachman adalah mantan juara dunia kelas terbang mini (47,6 kg) versi badan tinju IBF. Petinju dengan nama ring Predator itu harus melepas gelar juaranya setelah dinyatakan kalah angka dari petinju Filipina, Florante Condes, dalam duel yang digelar di Jakarta, dua tahun lalu.
Baru-baru ini, Rachman baru saja melakoni duel 10 ronde kontra petinju Filipina, Milan Milando. Dalam pertarungan non gelar ini Rachman kembali dinyatakan kalah angka.
Dikira Tewas oleh Israel, Komandan Al Quds Abu Shujaa Tiba-tiba Muncul di Pemakaman
Komandan kelompok bersenjata Palestina Al-Quds, Brigade Tulkarm di Tepi Barat, Abu Shujaa yang diberitakan telah terbunuh oleh pihak Israel pekan lalu, tiba-tiba muncul.
