2008, PLN Rugi Rp 13,1 Triliun

VIVAnews - Kementerian Negara Badan Usaha Milik Negara mengungkapkan total kerugian PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) 2008 sebanyak Rp 13,1 Triliun. Kerugian tersebut berasal dari penyusutan pembangkit listrik, rugi selisih kurs, dan sistem subsidi.

Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil mengatakan, kinerja PLN pada tahun lalu sebenarnya cukup bagus. Hal itu ditandai dengan laba operasional PLN yang mencapai Rp 1,5 triliun.

"Secara operasional, kinerja PLN sebetulnya sudah bagus," kata Sofyan dalam Breakfast Meeting dengan wartawan di kantornya, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Rabu 25 Maret 2009.

Menurut Sofyan, kerugian yang diderita PLN sebetulnya bukan karena salah urus perusahaan, melainkan lebih karena kebijakan harga. "Saat ini seluruh produk penjualan PLN disubsidi, akhirnya selisih antara biaya produksi dan penjualan diklasifikasikan sebagai rugi," ujar dia.

Sekretaris Kementerian Negara BUMN Said Didu menambahkan, kerugian PLN terbesar berasal dari rugi selisih kurs sebesar Rp 10 triliun.

Sepanjang 2008 tercatat 23 BUMN mengalami kerugian. Rugi terbesar adalah PLN, diikuti PT Merpati Nusantara Airlines Rp 500 miliar, PT Kertas Kraft Aceh Rp 150 miliar, PT Djakata Lloyd Rp 150 miliar. "PLN menyumbang hampir 90 persen dari rugi seluruh BUMN," kata dia.

3 Fakta Menarik Serial The Perfect Strangers, Maxime Bouttier dan Beby Tsabina Gemas Banget!
TImnas Indonesia U-23

Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23

Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan akan berhadapan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Jelang laga itu, pemain Korea Selatan memberikan pujian.

img_title
VIVA.co.id
23 April 2024