RS Persahabatan Dituding Malpraktik

Bocah Tidak Sadarkan Diri 1,5 Bulan

VIVAnews - Dugaan malpraktik kembali terjadi. Lukman Dwi Ardiansyah, bocah 3,5 tahun sudah hampir 1,5 bulan tergeletak tidak sadarkan diri di ruang perawatan anak Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur.

Putra kedua pasangan Rohim dan Fatonah yang tinggal di Kampung Pengarengan RT 1, RW 12, Jatinegara, Jakarta Timur itu, dibawa ke Puskesmas 12 Februari 2009, karena demam tinggi.

Dari hasil pemeriksaan darah oleh Puskesmas, diketahui Lukman terkena tifus.

Karena panasnya tidak turun, orangtua Lukman kemudian membawanya ke Rumah Sakit Persahabatan. Di IGD rumah sakit itu, Lukman ditangani oleh dokter FZ.

Orangtua Lukman mempertanyakan, setelah diinfus, bocah lelaki itu malah tidak sadarkan diri. Keterangan dokter menyebutkan Lukman terkena virus yang menghinggapi otaknya.

Dokter menyarankan Lukman dibawa ke ICU dan dibebani biaya Rp 10 juta. Rohim, yang hanya penjual bakso keliling tidak kuasa mendengar biaya yang harus dikeluarkan untuk pengobatan anaknya.

Meski telah memiliki surat keterangan miskin, dia harus membayar Rp 5 juta untuk biaya rumah sakit dan Rp 500 ribu untuk lima hari perawatan.

Hingga kini kondisi Lukman masih tergolek kritis di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur. Tidak jelas penyakit apa yang dideritanya hingga bocah itu sampai tidak sadarkan diri selama 1,5 bulan.

Sementara itu Humas Rumah Sakit Persahabatan, Hotman Uli mengatakan, kondisi Lukman sudah mulai membaik. Dia menolak anggapan kondisi pasien dalam keadaan kritis.

"Korban sudah sadarkan diri, kaki dan tangannya sudah bisa bergerak," ujar Hotman Uli, Rabu 25 Maret 2009.

Superchallenge Supermoto Race 2024 Segera Dimulai, Yogyakarta Tuan Rumah Seri Perdana

Rumah Sakit Persahabatan akan mengklarifikasi dugaan malpraktik yang dituduhkan kepada pihaknya."Kami akan klarifikasi hari ini pukul 11.30 WIB," ujar Hotman lagi.

Presiden Direktur P&G Indonesia Saranathan Ramaswamy

Presiden Direktur P&G Indonesia Sebut Prospek Masa Depan Indonesia Cerah 

Presiden Direktur Procter and Gamble (P&G) Indonesia, Saranathan Ramaswamy menilai, Indonesia memiliki prospek bisnis yang cerah di masa depan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024