Eropa Harapkan RI Bantu Pemilu Birma 2010

VIVAnews - Uni Eropa berharap pemerintah Birma (Myanmar) dapat menggelar pemilihan umum yang demokratis tahun depan. Pemilu Birma harus berjalan adil dan bebas. Demikian menurut Utusan khusus Uni Eropa untuk Birma, Piero Fassino.

"Pemilu 2010 sangat krusial, maka UE ingin meningkatkan kerja sama dengan negara-negara Asia untuk mendorong pemerintah Birma mengadakan pemilu yang bebas dan adil," ujar Fassino dalam konferensi pers di kantor Delegasi Uni Eropa di Jakarta, Rabu 25 Maret 2009.

Pemilu Birma, menurut Fassino, dapat berjalan dengan baik jika pemerintah Birma bisa meyakinkan bahwa seluruh warga dan kelompok dapat mengikuti pemilu. Pemerintah Birma juga harus memastikan bahwa aturan kampanye menjelang pemilu berlaku bagi semua partai.

Fassino mengatakan negara-negara Asia, terutama Asia Tenggara, memiliki peranan kunci dalam proses menggiring Birma ke arah demokrasi. Menurut Fassino, Asosiasi Begara-negara Asia Tenggara (ASEAN) harus memastikan pemilu Birma berjalan baik demi keamanan dan kestabilan kawasan.

Fassino terutama menyoroti peranan Indonesia dalam membantu pemerintah Birma. Alasannya, Indonesia adalah negara terbesar di kawasan Asia Tenggara dan memiliki hubungan cukup baik dengan pemerintah Birma.

"Indonesia juga pernah mengalami transisi dari pemerintahan militer ke pemerintahan sipil," ujar Fassino.

Jika Birma berhasil menyelenggarakan pemilu, Fassino yakin peluang menuju pembaruan Birma semakin terbuka lebar. Dengan demikian, tiga solusi UE untuk menangani problem seputar Birma dapat tercapai.

"Pertama membuka dialog antara junta dengan oposisi, lalu pembebasan semua tahanan politik, dan terakhir meyakinkan junta untuk menjamin pelaksanaan demokrasi," kata Fassino.

SKK Migas: Komersialisasi Migas Harus Prioritaskan Kebutuhan Dalam Negeri

Selama kunjungan tiga hari di Jakarta (23-25 Maret 2009), Fassino bertemu dengan Menteri Luar Negeri Hassan Wirajuda dan sejumlah pejabat tinggi Indonesia. Selain itu, Fassino juga menyambangi Sekretaris Jenderal ASEAN, Surin Pitsuwan.

Ilustrasi tagian listrik PLN membengkak.

Tarif Listrik April-Juni 2024 Diputuskan Tidak Naik

Kebijakan tidak menaikan tarif listrik pada April-Juni 2024 merupakan upaya pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024