VIVAnews--Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Makassar, mengutuk keras insiden pelarangan dan tindakan represif terhadap jurnalis pada kampanye akbar Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra), Rabu 25 Maret 2009. Hari itu, Prabowo Subianto, calon presiden dari Partai Gerindra berkampanye di Stadion Andi Mattalatta, Mattoanging, Makassar, itu.
Namun sejumlah orang menyuruh wartawan foto untuk turun dari panggung. Dari beberapa dokumentasi gambar yang direkam kamera wartawan, tindakan itu dilakukan tim keamanan Partai Gerindra serta polisi. “Mereka menarik tas, kerah baju serta melarang wartawan mengambil gambar,” kata Andi fadli, Ketua AJI Makasar kepada wartawan.
Fadli mengatakan aksi itu pelanggaran Undang Undang Pers Nomor 40 tahun 1999. Sehingga dikhawatirkan akan mengancam kebebasan para jurnalis dalam menjalankan tugasnya. "Ini contoh tidak baik dan tidak pantas ditiru,” katanya.
Dalam siaran persnya, AJI menceritakan kronologis kejadian di Stadion Andi Mattalatta itu. Sekitar jam 10:00 WITA, sejumlah fotografer mengabadikan peserta kampanye yang mengenakan topeng monyet. Namun, panitia keamanan Gerindra bersama sejumlah polisi melarangnya.
Bahkan, tim keamanan dan polisi menarik kerah baju, tas serta mendorong wartawan. Wartawan kemudian mundur ke belakang panggung. Ketegangan itu berlangsung hingga lima menit.
Para wartawan kemudian sepakat memboikot acara kampanye itu. Mereka meninggalkan stadion Andi Mattalatta, Mattoanging. Sementara, panitia pelaksana kampanye meminta maaf dan akan mencari petugas keamanan Partai Gerindra terkait masalah itu.
Laporan : Rahmat Zeena | Makassar
61 Kasus Flu Singapura Ditemukan di Surabaya, Kenali Gejala-gejalanya
Sebanyak 61 kasus flu singapura terdeteksi di Surabaya, Jawa Timur sepanjang Januari hingga 16 April 2024.
