VIVAnews - Pemerintah sedang menyiapkan misi dagang ke Vietnam. "Dalam misi ini akan diikutsertakan pengusaha. Pemerintah buka jalan dan akses, selanjutnya ditindaklanjuti oleh pengusaha," kata Direktur Kerjasama Bilateral I Departemen Perdagangan Harmen Sembiring di kantornya, Rabu, 25 Maret 2009.
Pengusaha yang diwakili oleh Komite Kadin Urusan CLMV (Kamboja, Laos, Myanmar, Vietnam) mengusulkan agar kedua negara melakukan kerjasama perdagangan untuk ekspor ke negara pasar tradisional, seperti Jepang, Amerika Serikat, dan Eropa.
"Komoditi kita banyak yang sama dengan Vietnam, daripada saling ekspor dan impor dengan komoditi yang sama, lebih baik kerja sama untuk bisa bersama ekspor ke negara maju," kata Sekretaris Jenderal Komite Kadin Urusan CLMV Damayanti Siahaan ketika ditemui di tempat yang sama.
Misalnya, kata Damayanti, di sektor agrikultur, produk kedua negara sama tapi musimnya berbeda. "Jadi bisa dikerjasamakan," ujarnya. Perdagangan memungkinkan untuk dilakukan, tapi hanya mensuplai untuk menyeimbangkan neraca perdagangan dengan Vietnam.
Selain itu, kerjasama juga berpotensi di sektor perikanan. "Vietnam keahlian di perikanan sudah bagus, lebih baik kerjasama di sini untuk bersama ekspor," ujarnya.
Tak hanya itu, sektor pertambangan juga bisa dibangun kerjasama.
"Kita bisa suplai steaming coal untuk power plant mereka, tapi sebaliknya mereka punya antrasit yang bisa kita ambil untuk diekspor ke negara maju karena kita punya akses ke negara-negara tersebut," kata Damayanti.
Hanya dengan mengandalkan balance of trade, menurut Damayanti, sebenarnya Indonesia sudah mengalami surplus perdagangan. "Posisi tawar kita lebih bagus untuk kerjasama ini," katanya.
Megawati Panaskan Mesin Politik PDIP, Pimpin Konsolidasi untuk Pilkada 2024
PDIP menggelar rapat konsolidasi pemenangan untuk menghadapi Pilkada 2024. Rapat itu dipimpin langsung oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri di Sekolah Partai.
