Bali Process

Perdagangan Manusia Harus Diatasi

VIVAnews – Indonesia dan Australia kembali menggagas pertemuan “Bali Process” untuk mengatasi persoalan penyelundupan dan perdagangan manusia. Direktur Keamanan Internasional dan Pelucutan Senjata Departemen Luar Negeri, Desra Percaya mengatakan Bali Process akan digelar di Denpasar pada 14 dan 15 April 2009.

“Bali Process adalah forum di mana negara asal, transit, dan negara tujuan perdagangan manusia duduk bersama  untuk mencari solusi penyelundupan dan perdagangan manusia,” kata Desra dalam media workshop mengenai isu-isu internasional di Jakarta, Rabu, 25 Maret 2009.

Menurut Desra, sekitar lima puluh negara akan hadir dalam forum itu, termasuk negara anggota, observer (pengamat), dan organisasi internasional. Negara dengan kasus pengungsi yang sangat besar, yaitu Irak dan Afghanistan, juga akan hadir.

Bali Process akan menghasilkan suatu mekanisme dan kelompok kerja yang mengikat. “Dengan mekanisme itu, maka negara yang menghadapi masalah penyelundupan dan perdagangan manusia dapat meminta rekomendasi pada Indonesia dan Australia untuk membahas isu tersebut,” terang Desra.

Desra menyebutkan, isu pengungsi Myanmar juga akan dibahas.  Desra menambahkan, jika pengungsi tersebut terkait motif ekonomi, maka akan dipulangkan ke negara asal. Sementara, jika motifnya adalah mencari suaka politik, maka solusinya adalah menempatkan mereka ke negara lain.

Respon Han So Hee Soal Reaksi Hyeri: Memang Lucu Pacaran Setelah Putus?
Ketua Tim Pembela Demokrasi dan Keadilan (TPDK) Ganjar-Mahfud Todung Mulya Lubis

Todung Mulya Lubis Ungkap Alasan Sri Mulyani Hingga Risma Dihadiri di Sidang MK

Ketua Tim Hukum pasangan calon Presiden Ganjar Pranowo dan calon Wakil Presiden Mahfud MD, Todung Mulya Lubis mengungkap alasan Risma hingga Sri Mulyani dihadiri di MK.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024