VIVAnews -- International Business Machine (IBM) berencana mengalihkan unit bisnisnya dari Amerika Serikat itu ke India. Akibatnya, menurut laporan Wall Street Journal, IBM bakal memecat sekitar 5000 karyawannya di Amerika Serikat.
Dari data yang diungkap situs Informationweek, jumlah itu merupakan empat persen dari total pekerjanya di Amerika Serikat yang berjumlah 115 ribu pekerja. Perusahaan yang dikenal dengan sebutan Big Blue itu belakangan ini memang getol memindahkan unit usaha dari Amerika Serikat ke negeri lain.
Kini perusahaan yang bermarkas di Armonk New York itu, memiliki hampir 400 ribu karyawan secara global. Dari jumlah itu, 71 persennya berada di luar Amerika Serikat. Meningkat dari tiga tahun lalu yang hanya 65 persen.
Beberapa karyawan dirumahkan karena beberapa klien IBM menghentikan kontrak mereka dengan IBM. Di sisi lain IBM juga telah melatih karyawan-karyawan di India untuk mengerjakan tugas-tugas yang sebelumnya dilakukan karyawannya di Amerika Serikat.
Sayang, juru bicara IBM enggan mengomentari hal ini. Namun, awal tahun ini, IBM sempat mengungkapkan niatnya untuk pindah ke negara berkembang, di mana mereka bisa mempekerjakan tenaga-tenaga di sana dengan besaran gaji lokal.
Selain itu, pemindahan unit usaha ini juga membantu IBM untuk bisa lebih kompetitif dan memenangkan kontrak-kontrak di luar Amerika Serikat, yang menyumbang keuntungan terbesar bagi IBM dan membuat IBM bisa bertahan di masa krisis.
"Langkah itu memungkinkan IBM menerapkan penghematan biaya dan tetap bisa berkomeptisi dengan perusahaan-perusahaan outsorcing software dari India lainnya seperti Infosys Technologies atau Wipro," ungkap Carl Claunch, pengamat IBM dari firma Gartner.
Data terakhir, IBM telah mempekerjakan sekitar 74 ribu orang India sejak 2007. Namun, tentu saja langkah itu menyakitkan para pekerja IBM di Amerika Serikat, khususnya karyawan yang dipecat.
"Bila para pekerja IBM di sini melihat pekerjaan mereka dipindahkan ke negara lain, mereka seperti ditusuk dari belakang," ujar Lee Conrad, mantan pekerja IBM yang kini menjadi koordinator Communication Workers of America, yang ingin menghimpun para karyawan IBM.
Pemecatan ini bukan yang pertama yang dilakukan IBM tahun ini. Januari lalu, IBM juga telah mem-PHK sekitar 4600 karyawannya di unit software dan departemen sales.
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
10 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Sinopsis Queen of Divorce Episode 9: Oh Min Suk Mendekati Lee Ji Ah dengan Maksud Tersembunyi
IntipSeleb
13 menit lalu
Queen of Divorce episode 9 ini, Yul Seong mendapatkan ide cemerlang untuk membuatnya bisa kembali memenangkan hati Young A dan bergabung dalam partai.
Ayahanda King Nassar Meninggal Dunia, Inul Daratista Berikan Pesan Menyentuh untuk Sang Sahabat
JagoDangdut
43 menit lalu
Kabar duka datang dari penyanyi dangdut kenamaan, King Nassar. Ayahanda tercintanya, H. Ahmad Hasan Sungkar, meninggal dunia pada hari Jumat, 29 Maret 2024.
Selengkapnya
Isu Terkini