Tip

Memilih Mainan Anak yang Aman

VIVAnews -- Selain memperhatikan susu, makanan, dan pakaian, orang tua juga perlu memperhatikan mainan yang turut membentuk kecerdasan sang anak.

Namun, begitu banyak jenis mainan yang tersedia di toko, tak semuanya baik untuk anak. Seperti halnya makanan, mainan pun perlu diseleksi. Walaupun mainan itu lucu, tapi ada hal-hal lain yang harus diperhatikan.

Berikut ini tip-tip yang harus diperhatikan oleh orang tua sebelum membelikan mainan yang tepat bagi anak-anaknya.

1. Mendata mainan yang aman dan tak aman
Langkah pertama adalah mempersiapkan daftar mainan yang aman. Orang tua bisa mengecek mainan-mainan yang sempat ditarik kembali dari pasaran karena berbahaya. Kumpulkan daftar produk berbahaya itu, cetak agar tidak terlupakan saat hendak membelikan mainan bagi anak

2. Waspadai mainan-mainan dari China
Waspadailah mainan-mainan dari China dan mainan impor lain yang terbuat dari bahan yang murah, seperti dari plastik. Banyak plastik yang bisa mengeluarkan asap beracun yang bisa membahayakan anak-anak.

3. Waspadai cat pada mainan
Bahaya lainnya bisa datang dari cat yang ada pada mainan anak. Kebanyakan cat mengandung timah yang bisa berefek buruk bagi kesehatan anak. Baca dulu label mainan anak sebelum membelinya. Selain itu cek kembali mainan itu dari daftar mainan yang terlarang di atas.

4. Bedakan plastik berbahaya dengan bahan plastik yang aman
Bila mainan terbuat dari plastik, agak sedikit sulit memang, untuk mengetahui apakah plastik tersebut berbahaya atau tidak. Sebagai pedoman, para orang tua cukup mencari simbol daur ulang di kardus mainan. Apabila terdapat simbol daur ulang, berarti mainan itu berasal dari bahan plastik yang bisa didaur ulang dan cukup aman bagi sang anak.

5. Hindari mainan yang memiliki bagian-bagian kecil dan mudah patah.
Hindari mainan yang memiliki bagian-bagian kecil, walaupun di kardus mainan tertera petunjuk usia yang sesuai dengan usia sang anak. Terlebih lagi bila produk itu terbuat dari bahan murah, yang sudah pasti tidak akan tahan lama, dan mudah rusak dan patah.

BI Catat Modal Asing Kabur dari Indonesia Rp 1,36 Triliun
Lahan kelapa Sawit. (Ilustrasi)

KLHK: 3,37 Juta Hektare Lahan Sawit Terindikasi Ada dalam Kawasan Hutan

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) mengungkapkan, seluas 3,37 juta hektare lahan sawit terindikasi ada di dalam kawasan hutan.

img_title
VIVA.co.id
28 Maret 2024