Prediksi Pasar Saham

Sentimen Dow Pengaruhi Arah IHSG

VIVAnews - Pergerakan indeks harga saham gabungan (IHSG) Bursa Efek Indonesia (BEI) pada transaksi akhir pekan ini, Jumat 27 Maret 2009, diperkirakan masih dibayangi aksi ambil untung (profit taking).

Namun, sentimen kenaikan indeks Dow Jones di bursa Wall Street dapat membuat investor untuk mempertimbangkan keputusan investasinya.

"Kalau melihat penutupan Rabu, sepertinya masih ada profit taking," kata pengamat pasar modal, Muhammad Karim kepada VIVAnews di Jakarta.

Meski demikian, dia melanjutkan, indeks Dow Jones yang kembali bergerak positif dapat membuat peluang koreksi IHSG terbatas. "Support indeks di level 1.400 hingga 1.360," ujarnya.

Sementara itu, di dalam negeri, investor hanya akan mengantisipasi ekspektasi pembagian dividen sejumlah emiten.

Praktisi pasar modal PT Erdhika Elit Sekuritas, Raini Harto, juga memperkirakan indeks berpeluang terkoreksi tipis pada awal transaksi hari ini. Meski demikian, pergerakan indeks juga dipengaruhi bursa regional.

"Masih ada koreksi sedikit, tapi pada sesi siang hingga akhir transaksi bisa naik lagi," katanya.

Namun, dia melanjutkan, kekhawatiran aksi ambil untung yang berlanjut diperkirakan tidak terjadi.

Analis PT BNI Securities, Muhammad Alfatih, juga memperkirakan indeks masih berpotensi terkoreksi. "Peluang koreksi masih ada dengan level kritis 1.370-1.400," kata dia.

Potensi rebound juga terbuka, meski kenaikan tidak akan sebesar rata-rata IHSG selama Februari-Maret 2009.

Di bursa regional, pada transaksi Kamis 26 Maret 2009, indeks Hang Seng ditutup di level 14.108,98, Nikkei 225 ke posisi 8.636,33, dan Straits Times menjadi 1.758,79.

Sementara itu, di bursa Wall Street pada penutupan perdagangan Jumat dini hari (WIB), indeks Dow Jones menguat 174,75 poin (2,25 persen) menjadi 7.924,56, Nasdaq naik 58,05 (3,8 persen) ke posisi 1.587, dan Standard & Poor's terangkat 18,98 poin (2,33 persen) ke level 832,86.

Rekomendasi
Karim merekomendasikan saham-saham yang berpotensi memberikan dividen tinggi seperti PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), PT United Tractors Tbk (UNTR), PT International Nickel Indonesia Tbk (INCO), dan PT Tambang Batubara Bukit Asam Tbk (PTBA).

Raini menyarankan pemodal untuk mencermati saham-saham berbasis komoditas. Hal itu seiring dengan pergerakan harga minyak mentah yang masih berfluktuasi. "Saham-saham komoditas masih menarik untuk dicermati," ujarnya.

Government to Form Special Task Force for Handling Online Gambling
Aksi Anti Nuklir Greenpeace

Deretan Negara yang Miliki Pesawat Canggih Anti-Nuklir di Dunia

Secara umum, pesawat digunakan sebagai sarana transportasi penumpang untuk keperluan komersial, namun beberapa juga dimanfaatkan sebagai perlindungan dai serangan nuklir.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024