VIVAnews - Harga minyak melambung melebihi US$ 54 per barel karena investor memperkirakan adanya pengurangan cadangan minyak mentah. Harga minyak mentah untuk pengiriman Mei naik hingga US$ 54,34 per barel pada penutupan Kamis, 26 Maret 2009 (Jumat, waktu Indonesia) di bursa New York Mercantile Exchange (Nymex).
Harga ini merupakan harga tertinggi sepanjang 2009. Sementara itu harga bensin retail juga naik untuk pertama kalinya sejak November 2008 sebesar US$ 2 per galon.
Dalam perdagangan Nymex lainnya, harga minyak untuk pengiriman April meningkat US$ 3,61 sen ke harga US$ 1,5311 per barel. Sementara minyak heating naik US$ 1,66 sen ke US$ 1,4813 per barel. Namun harga gas alam untuk pengiriman April merosot US$ 38 sen menjadi US$ 3,947 per 1.000 kaki kubik.
Berdasarkan data klub otomotif AAA, Wright Express, dan Layanan Informasi Harga Minyak, harga bensin di pasaran naik US$ 2,3 sen per galon mencapai rata-rata nasional US$ 2,009 per galon. Harga ini lebih tinggi US$ 10,9 sen dari harga bulan lalu, namun US$ 1,252 lebih rendah dari harga di waktu yang sama tahun lalu.
Di London, harga minyak mentah Brent naik US$ 1,71 menjadi US$ 54,34 dalam perdagangan di bursa ICE Futures. Para pengamat masih berusaha menjelaskan kenaikan harga-harga sumber daya energi, terutama saat data pemerintah memperlihatkan ekonomi Amerika Serikat sedang terpuruk dan pengusaha minyak kebingungan akibat kelebihan pasokan.
Pengamat berpendapat para investor mengabaikan data pemerintah dan mematok hangga tinggi dengan perkiraan akan terjadi kekurangan cadangan minyak mentah di masa mendatang. "Dengan stagnasi permintaan global dan berlimpahnya cadangan minyak, harga minyak saat ini tidak wajar," ujar pengamat sekaligus broker Stephen Schork.
Pemerintah federal AS mengatakan pertumbuhan ekonomi AS melambat menjadi 6,3 persen pada akhir 2008, terburuk selama 25 tahun. Jumlah penerima tunjangan pengangguran naik sebesar 652.000 menjadi 5,56 juta orang.
Sementara Kantor Informasi Energi menyatakan cadangan gas alam AS meningkat pada pekan lalu. Cadangan gas alam di penyimpanan bawah tanah 48 negara bagian bertambah sebanyak 3 miliar kaki kubik menjadi 1,65 triliun kaki kubik hingga 20 Maret lalu.
Organisasi negara pengekspor minyak (OPEC) telah berusaha mengurangi produksi meintak mentah untuk merangsang harga minyak. Para anggota OPEC menginginkan reduksi produksi hingga 4,2 juta barel per hari.
Pengawas kapal tanker Oil Movement melaporkan bahwa keinginan OPEC itu tampaknya akan terwujud. Minyak yang didistribusikan dari negara-negara OPEC diperkirakan telah menurun sebanyak 430.000 barel setiap harinya selama periode empat minggu yang akan berakhir 4 April besok. (AP)
VIVA.co.id
29 Maret 2024
Baca Juga :
Komentar
Topik Terkait
Jangan Lewatkan
Terpopuler
Selengkapnya
VIVA Networks
PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) telah menyiapkan layanan Bengkel Siaga untuk mobil dan sepeda motor yang tersebar di 66 titik guna menyambut mudik lebaran 2024.
Benarkah Insecure Dosa? Begini Kata Habib Jafar
Sahijab
10 hari lalu
Istilah "insecure" erat kaitannya dengan tingkat percaya diri seseorang, yang merupakan perasaan yang dapat berubah sesuai dengan situasi yang dialami. Apakah ini dosa?
Lirik Lagu Get Goin' - aespa, OST Serial Musikal Fraggle Rock: Back to the Rock dan Terjemahan
IntipSeleb
22 menit lalu
Berikut lirik lagu Get Goin yang dibawakan aespa disertai terjemahan bahasa Indonesia, yang merupakan original soundtrack serial musikal Fraggle Rock: Back to the Rock...
Geng Mamayu Bukber, Penampilan Lesti Kejora dengan Tas Hermes Ratusan Juta Jadi Sorotan
JagoDangdut
5 menit lalu
Bulan Ramadan menjadi momen spesial bagi umat Islam untuk berkumpul dan menjalin silaturahmi. Tak terkecuali bagi para selebritis yang tergabung dalam Geng Mamayu.
Selengkapnya
Isu Terkini