Harga Minyak Naik Jadi US$ 75

VIVAnews - Harga minyak naik di atas US$ 75 per barel pada perdagangan di Asia, Selasa, 21 Oktober. Kenaikan itu dipicu oleh harapan investor atas rencana negara eksportir minyak (OPEC) memangkas produksi minyak sedikitnya 1 juta barel per hari.

Harga minyak jenis light sweet untuk pesanan November naik 90 sen menjadi 75,15 per barel dalam transaksi elektronik di Singapura. Pekan lalu, harga minyak ditutup pada level US$ 69,85 per barel atau turun 53 persen dari rekor US$ 147 pada 11 Juli lalu.

"Kenaikan itu terjadi karena rencana pemotongan produksi," ujar Victor Shum, analis energi di konsultan Purvin & Gertz di Singapura. Jika dipangkas lebih dari 1 juta barel, maka harga minyak akan naik lebih tinggi lagi.

Menurut Presiden OPEC, Chakib Khelil, organisasi yang memasok 40 persen minyak mentah dunia berencana akan mengumumkan pengurangan produksi pada pertemuan 24 Oktober di Wina, Austria. Khelil menyatakan OPEC kemungkinan akan memangkas kembali pada Desember dengan pertimbangan bahwa pasar minyak kelebihan pasokan 2 juta barel per hari.

3 Skenario Timnas Indonesia U-23 Tembus Olimpiade 2024

AP

Salshabilla Adriani.

Diisukan Jadi Orang Ketiga, Salshabilla Adriani Ngaku Udah Ngobrol Sama Syifa Hadju-Rizky Nazar

Menyadari posisinya kini tengah menjadi sorotan, Salshabilla Adriani memberikan klarifikasi yang menyatakan bahwa ia tidak menyangka tiba-tiba terseret gosip miring.

img_title
VIVA.co.id
26 April 2024