Internet Kian Terjangkau

2014, Mobile Broadband Naik 4 Kali Lipat

VIVAnews - Penjualan broadband mobile akan meroket empat kali lipat pada lima tahun mendatang. Menurut Ovum, lembaga konsultasi sekaligus penasihat global, pendapatan dari broadband mobile diproyeksi bertumbuh dari US$ 24,9 miliar atau setara Rp 286 triliun menjadi US$ 137 miliar atau setara 1.574 triliun pada 2014.

Pada tahun tersebut, berdasarkan prediksi Ovum, akan ada lebih dari dua miliar orang yang menggunakan broadband mobile. Di samping itu, pertumbuhan user akan melebihi pertumbuhan pendapatan karena pengaruh pasar yang kompetitif.

“Average Revenue Per User (ARPU) akan turun perlahan-lahan,” papar Ovum dalam pernyataan resminya, seperti VIVAnews kutip dari InformationWeek, Jumat 27 Maret 2009. “Sekitar 258 juta orang di seluruh dunia akan mengakses layanan broadband mobile melalui laptop dengan modem USB, kartu data (ExpressCard ataupun PC Card/PCMCIA), dan semacamnya.”

Sementara itu, secara global, pengguna teknologi 3G dan 3G+ akan bertumbuh dari 181 juta menjadi lebih dari dua miliar user.

“Pertumbuhannya mengejutkan,” kata Steven Hartley, salah satu analis senior Ovum. “Para operator selular juga dapat memasang target yang sama untuk pengguna handset dengan pertumbuhan layanan broadband mobile. Hanya saja, skalanya lebih besar," kata Michele Mackenzie, mitra Hartley, analis principal Ovum.

Kendati Ovum mengakui adanya resesi pertumbuhan di pasar-pasar negara maju (mature markets), tetapi hal itu akan terbantu dengan pertumbuhan signifikan di pasar-pasar negara berkembang (emerging markets).

“Nantinya, sekitar empat-puluh persen pengguna laptop yang mengakses broadband mobile justru berasal dari Asia Pasifik. Di China, akan terjadi 'perseteruan sengit' antara 52,5 juta pengguna laptop dengan 325 juta pengguna handset,” papar Ovum dalam pernyataannya.

Terkait penurunan ARPU, Mackenzie menuturkan, sejumlah operator telah mengantisipasi penurunan ARPU dengan memperkaya layanan nilai tambahnya (value-added service). “Sementara pemakaian dan permintaan data meningkat pesat, kualitas jaringan akan menjadi parameter mendasar dalam menilai kualitas penyedia jaringan,” ucap Hartley.

Kantongi Surat Tugas Maju Pilgub, Bobby Nasution: Tak Perlu Daftar Lagi ke Golkar Sumut
Mahkamah Konstitusi Republik Indonesia / MKRI

MK Juga Surati KPU dan Bawaslu, Bakal Bacakan Dua Putusan

MK bakal membacakan putusan sidang perselisihan pemilihan umum (PHPU) atau sengketa Pilpres 2024 pada 22 April 2024 mendatang.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024