Ekspor Anjlok Tajam, Tanjung Priok Terimbas

VIVAnews - Volume ekspor kuartal pertama turun 30 persen dibanding tahun lalu dalam periode yang sama. Penurunan ini berdampak pada turunnya kegiatan ekspor impor di Tanjung Priok, pelabuhan terbesar di Indonesia.

"Itu data per 20 Maret 2009," kata Dirjen Bea Cukai Anwar Suprijadi di Jakarta Jumat 27 Maret 2009. Penurunan itu lebih rendah dibanding penurunan impor sebesar 38 persen.

Dia mengatakan penurunan tersebut akan terus terjadi seiring dengan penurunan ekonomi global. Penurunan tersebut sangat terasa, terutama dari kawasan berikat dan penerima fasilitas Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE).

Dengan kondisi saat ini beberapa eksportir ditolak oleh pembeli. "Itu yang kita coba fasilitasi saja ke mereka agar tidak kesulitan," katanya.

"Penurunan ekspor ini sangat terasa di Tanjung Priok," kata Anwar. Untuk itu, Ditjen Bea Cukai akan memanfaatkan turunnya kegiatan ekspor impor tersebut dengan untuk berbenah diri, memisahkan ekspor dan impor di tempat penimbunan pabean.

Dengan kondisi saat ini, Bea Cukai memberikan relaksasi agar pebisnis dapat melakukan kegiatannya. Relaksasi tersebut diberikan seperti dalam kemudahan administrasi.

"Dulu dalam 1 tahun tidak ada ekspor akan terkena denda, sekarang bisa lebih dari 1 tahun. Tapi ini bagi usaha low risk, tidak semua," katanya.

Terkait dengan penerimaan Bea Cukai, Anwar menjelaskan penerimaan cukai hingga 20 Maret 2009 mencapai Rp 13 triliun atau kurang 0,9 persen dari target bulanan. Sementara untuk bea masuk mencapai Rp3triliun hingga Rp4 triliun.

Persib vs Bhayangkara FC Imbang, Begini Komentar Bojan Hodak
Ilustrasi diabetes/cek gula darah.

5 Makanan yang Bisa Menurunkan Kadar Gula Darah untuk Penderita Diabetes

Diabetes adalah kondisi yang memerlukan perhatian khusus terhadap pola makan. Kadar gula darah yang tinggi dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan jangka panjang.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024