VIVAnews - Kampanye Partai Demokrat di Lapangan Gasibu, Bandung, Jawa Barat siang ini diwarnai dengan insiden seorang ibu pingsan. Perempuan bernama Eta Hoerayani, 33 tahun, pingsan setelah berusaha memanjat pagar pembatas panggung untuk menyerahkan bundel ke Susilo Bambang Yudhoyono yang tengah orasi di panggung.
Eta gagal melampui pagar pengaman setelah dihalangi petugas. Eta kemudian dibawa ke posko kesehatan Partai Demokrat. Penuturan Yani, teman korban, Eta merupakan seorang pegawai honorer Departemen Keuangan yang dipecat tahun 2007 lalu karena terjadi reformasi birokrasi besar-besaran. Kedatangan ke acara tersebut untuk menyampaikan aspirasi lima ribu kawannya yang dipecat Depkeu.
"Kami sudah demo 4 kali di Jakarta, termasuk di Istana Presiden, tapi belum ada penyelesaiannya," kata Eny.
Dia datang ke Bandung membawa sebuah bundel proposal tentang nasib para honorer. Sementara itu, salah seorang honorer lainnya, Siti
Eta datang dari Purwakarta ke Bandung khusus hanya untuk menyampaikan bundel tersebut, karena selama ini belum ada komunikasi dengan SBY. Sayang, usaha tersebut tertahan di barikade pengamanan aparat kepolisian dan paspampres.
Sementara Siti Julaeha, teman Eta, 45 tahun menyatakan siap untuk mensukseskan Yudhoyono sebagai presiden. "5.000 kawan kami siap pindah untuk menjadi kader Demokrat. Kronologisnya, tahun 2007 , 5.000 karyawan honorer dipecat besar-besaran dengan alasan reformasi birokasi. Padahal diantara mereka sudah ada yang mengabdi puluhan tahun. Gaji kami rata-rata Rp 400 ribu perbulan, kalau di daerah ada yang Rp 100 ribu," katanya.
Laporan: Sigit Zulmunir|Bandung