Koalisi Dini Bukti Partai Merasa Cemas
VIVAnews - Jelang pemilu 9 April 2009, partai-partai politik sibuk berkoalisi. Golkar, PDIP, dan PPP membentuk koalisi golden triangle, sedangkan Partai demokrat tak mau ketinggalan dengan membentuk Jembatan Emas atau Golden Bridge.
Menurut ahli hukum tata negara, Iman Putra Sidin mengatakan koalisi-koalisi yang ada saat ini masih sangat cair. "Yang ada adalah kecemasan-kecemasan partai saja. Ada partai yang terlalu pede [percaya diri], dan ada juga yang terombang ambing," kata dia dalam diskusi bertajuk Golden Bridge vs Golden Triangle di Gedung Dewan Perwakilan Rakyat, Senayan, Jakarta.
Menurut Iman, semua koalisi saat ini masih sangat cair. "Intinya, koalisi adalah fragmentasi untuk mencari angka 20 persen agar bisa mengajukan calon presiden," tambah dia.
Dijelaskan Iman, ada tiga fase koalisi dalam pemilu 2009. Fase pertama muncul sekarang sampai pemilu legislatif 9 April 2009. Fase kedua, tambah Iman, akan muncul setelah pemilu legislatif sampai saat pemilu presiden Juli 2009. "Koalisi-koalisi kemungkinan bisa berubah," kata Iman.
Pada fase ketiga, tambah dia, ada saat perpanjangan waktu atau saat kemungkinan putaran kedua pilpres dari Juli sampai Agustus.
Menurut Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) PPP, Emron Pangkapi mengatakan koalisi golden triangle diawali dari kunjungan DPP PPP ke DPP Golkar dengan seluruh elit pengurusnya. Pertemuan itu lantas dilanjutkan pertemuan Ketua Umum Golkar, Jusuf Kalla dengan Ketua Umum PDIP, Megawati di Jalan Imam Bonjol. Kemudian, saat Ketua Umum PDIP berkunjung ke kantor PPP.
"Tapi sampai hari ini tiga partai belum membangun koalisi, baru meneken kesepakatan," kata Emron. Ditambahkan Emron, golden triangle dibentuk sebagai magnet agar partai-partai lain bisa mengikuti komunikasi politik tiga partai tersebut.