Pemilihan Umum

“Ada Siluman yang Bermain”

Vivanews – PDI Perjuangan (PDIP) kini namanya moncer setelah terkuaknya daftar pemilih fiktif di sejumlah wilayah Jawa Timur. Tim penelusuran PDIP telah menemukan sejumlah identitas ganda pada daftar pemilih tetap (DPT) di daerah pemilihan VII Jawa Timur.

Untuk mengetahui duduk persoalan temuan PDIP tersebut, berikut wawancara VIVAnews dengan Tjahjo Kumolo, Ketua Badan Pemenangan Pemilu PDIP.

Menurut PDIP, apa saja potensi kecurangan pemilu? Apakah porsi terbesar kecurangan pemilu terletak pada manipulasi DPT?

Manipulasi DPT hanyalah salah satu indikasi kecurangan pemilu berdasarkan laporan di lapangan. Potensi kecurangan pemilu terdiri dari beberapa hal. Pertama, indikasi kejahatan manipulasi DPT yang terencana dan sangat sistematis, karena ditemukan pemilih yang usianya masih di bawah umur, orang yang sudah meninggal, oknum TNI dan Polri juga dimasukkan, dan terdapat nama atau TTL (Tempat/Tanggal Lahir) yang ganda.

Kedua, terkait kertas suara yang sudah diberi tanda. Kalau cuma satu atau dua kertas suara, tidak ada masalah. Tapi ini sudah menyangkut ribuan kertas suara, malah ada yang berjumlah puluhan ribu.

Ketiga, pemanfaatan keterkaitan partai-partai tertentu dengan beberapa program pemerintah. Misalnya di Kendari, di mana saat pembagian bantuan langsung tunai (BLT), turut diselipkan pula Kartu Demokrat.

Keempat, nama caleg yang ditulis salah. Bahkan di Kediri, Sekjen PDIP, mas Pramono Anung, namanya hilang, tidak ada di kertas suara. Setelah kami complain, baru diperbaiki dan nama Mas Pram muncul. Di Gorontalo pun ada laporan bahwa nama PDIP dibolak-balik.

Hanya PDIP yang menemukan indikasi kecurangan itu?

Indikasi-indikasi kejanggalan ini tidak hanya ditemukan oleh PDIP, tapi juga oleh banyak partai lain, termasuk Gerindra. Jadi ini adalah fakta, bukan fitnah, dan bukan mengada-ada. Ini semua ada buktinya, yang segera dilaporkan ke KPUD dan Panwas.

Saya kira KPU harus pro-aktif. Betapa pun, yang mempunyai Nomor Induk Kependudukan (NIK) adalah Depdagri. Jadi Depdagri tidak bisa lepas tangan begitu saja. Seluruh pemimpin politik juga harus pro-aktif. Semua elemen harus turun tangan untuk menyelesaikan masalah-masalah ini – dari soal kekurangan kertas suara sampai manipulasi DPT – sehingga pemilu bisa mencapai target yang diharapkan.

Sejauh ini, PDIP telah menemukan kasus manipulasi DPT di daerah mana saja?

Selain di Jawa Timur, ada juga laporan di Blora, Karanganyar, Sulawesi. Jadi kami terus memantau. Bahkan partai kami sudah menginstruksikan kepada seluruh struktur partai kami untuk melakukan hal yang sama, yakni mengecek ulang sampai ke tingkat TPS, guna melihat apakah ada nama ganda, nama dari orang yang sudah meninggal, dan sebagainya. Kami ingin agar Pemilu 2009 ini lebih fair. Soal menang atau kalah, biarlah masyarakat yang menentukan. Yang penting mekanismenya fair.

Menurut Anda,  siapa sebenarnya yang memanipulasi DPT?

Saya tidak bisa mengatakan. Tapi saya kira ada siluman-siluman yang bermain, apakah itu untuk Partai Hantu atau untuk Partai Setan, hahaha...

Partai  mana yang diuntungkan dan dirugikan dengan adanya manipulasi DPT tersebut?
Yang dirugikan ya seluruh partai politik. Pelakunya bermain untuk siapa-siapa saja, sebenarnya kan sudah bisa terbaca. Tapi kami  kan  perlu alat bukti yang kuat.

Benarkah PDIP hanya menyoroti  Dapil VII Jatim  karena merupakan salah satu daerah basis pemilihan tokoh Partai Demokrat?

Oh, tidak ada kaitannya. Itu kebetulan saja. Di Karanganyar – yang ditemukan manipulasi DPT – kan basis PDIP. Justru kalau kita mau fair, sebagian besar manipulasi muncul di basis-basis PDIP. Selain itu, tiba-tiba jadwal kampanye PDIP di Bali yang seharusnya dapat dua jatah, dihilangkan satu. Misalnya faktor human error, masa  keseringan. Tapi ok-lah, kami masih berpikir positif  bahwa KPU masih terus bisa memperbaiki diri.

Pemilu legislatif hanya kurang dua minggu lagi, bagaimana sikap resmi PDIP soal manipulasi DPT ini?

Kami terus melakukan up date dan klarifikasi. Seluruh partai politik dan caleg juga kami harapkan pro-aktif mencermati dapil masing-masing.

Apakah temuan PDIP sudah dilaporkan ke KPU dan Bawaslu? Bagaimana tanggapan mereka?

Sudah kami serahkan ke KPUD terkait, dan mereka akan melakukan pengecekan, karena tidak bisa gegabah.

Apakah PDIP siap dikonfrontasi terkait bukti-bukti temuan manipulasi DPT tersebut?
Siap dong.

Siapkah bila ada pihak yang menggugat PDIP dengan alasan temuan PDIP tidak sesuai fakta, dengan mengajukan bukti-bukti tandingan?
Silahkan, kami siap. Kami kan tidak memfitnah.

Menurut Anda, langkah konkret apa yang sebaiknya dilakukan KPU dan Bawaslu  dalam menanggapi kasus manipulasi DPT ini?

Harus ada rapat KPU se-Indonesia. KPU tingkat provinsi juga harus melakukan koordinasi dengan KPUD di tingkat Kabupaten/Kota, untuk mengecek ulang bersama-sama dengan Kepala Kelurahan dan Kepala Desa. Misalnya, berapa jumlah penduduk di desa atau kelurahannya, dan berapa TPS-nya. Pengurus RT/RW kan mestinya tahu apakah warganya yang ini sudah meninggal atau belum, dan yang itu di bawah umur atau tidak. Minimal lingkungan kita kan tahu mengenai data warganya.

Perjuangan Dinda Kanyadewi Main Film Badarawuhi di Desa Penari, Make Up sampai 6 Jam

Apakah PDIP optimis pengecekan tersebut bisa diselesaikan tepat waktu?
Minimal sudah ada usaha untuk memperbaiki.

Prabowo Subianto, Airlangga Hartarto, Zulkifli Hasan

Prabowo Ingin Bentuk 'Executive Heavy" dengan Rangkul Semua Parpol, Kata Peneliti BRIN

Pengamat politik yang merupakan Peneliti Utama BRIN menyebut upaya Prabowo Subianto untuk merangkul parpol lain non-pendukungnya, sesuai dengan janji kampanyenya.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024