VIVAnews - Jalan menuju Ciputat macet total, makin banyak saja kendaraan yang mengunjungi lokasi jebolnya tanggul Situ Gintung, Cirendeu, Tangerang Selatan pada Sabtu 28 Maret 2009. Beberapa kendaraan hanya lalu lalang, beberapa menyempatkan berhenti untuk melihat lokasi.
Banyaknya pengunjung juga menyebabkan akses jalan ke STIE Ahmad Dahlan dan Universitas Muhammadiyah Jakarta padat.
Kedatangan banyak orang itu sama sekali tak menghibur pada keluarga korban, tetapi justru membuat kesal. Salah satunya dirasakan Suyah (55). Suyah yang harus berduka karena kehilangan adiknya, Ibu Roni dan dua keponakannya, Indah (9) dan Rizki (14).
"Kita jadi kayak tontonan, padahal kita sedang berduka," kata Suyah kepada VIVAnews, lirih.
Diceritakan Suyah, dia bahkan tak bisa masuk ke posko karena petugas posko menganggapnya sebagai pengunjung. "Padahal saya mau menguburkan adik saya. Isi seperti bukan tempat bencana, tapi taman rekreasi," kata Suyah.
Benar saja, ketika ditemui VIVAnews, seorang ibu bernama Neni Haryati mengaku tak sedang mencari keluarganya yang mungkin jadi korban dalam musibah tersebut. Membawa suami dan anak-anaknya, Neni hanya mengaku penasaran. "Keren banget kayak tsunami," kata Neni.
Hartono Bersaudara, Pemilik Klub Sepak Bola Italia Terkaya
Selama lebih dari sepuluh tahun, konglomerat Hartono Bersaudara yakni Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono adalah orang terkaya di Indonesia.
