10 Fakta Seputar Sinar Ultraviolet (2)

VIVAnews - Pada tulisan sebelumnya dijelaskan bagaimana efek sinar ultraviolet (UV) matahari dapat membuat kulit manusia terbakar dan warnanya menjadi coklat.

Berita Man Utd: Erik ten Hag Akui Situasi Bermasalah hingga Kekhawatiran Wright Soal Kobbie Mainoo

Berikut ini lima fakta lainnya yang dikutip VIVAnews dari Livescience, Minggu 29 Maret 2009.

6. Bagaimana cara kerja sunscreen atau sunblock?

Sunscreen/sunblock merupakan cara efektif untuk melindungi kulit dari sinar UVA dan UVB yang berpotensi merusak kulit. Secara kimiawi, sunscreen/sunblock mengandung sejumlah zat yang mampu menahan sinar UV dan memantulkannya.

7. Apakah sunblock yang mencantumkan kode SPF 30 lebih baik dibandingkan SPF 15?

Tidak sepenuhnya benar. SPF hanya sebagai indikasi berapa lama waktu yang Anda punya sebelum kulit terbakar. Misalnya, dengan menggunakan sunblock SPF 2, maka Anda dapat berjemur di bawah matahari dua kali lebih lama dibandingkan jika tidak memakainya.

Sementara itu, SPF 30 akan memberikan proteksi 30 kali lipat dibandingkan proteksi natural kulit Anda dan menangkis 97 persen sinar UVB. Bila dibandingkan, SPF 15 menyanggah sinar yang sama hingga 93 persen.

8. Mengapa manusia lebih sering berjemur di pantai?

Karena sinar matahari dapat memantul di pasir, air, dan salju, sehingga sinar yang diserap kulit berlipat. Ada pula sejumlah faktor pendorong lainnya, yakni musim panas, tengah hari, dan wilayah di sekitar garis khatulistiwa, sehingga pada situasi tersebut, produksi sinar UV adalah yang terbanyak. Kendati mendung, 80 persen sinar matahari tetap dapat menembus awan, bahkan kabut tebal.

9. Apakah kulit yang sedikit memerah menandakan Anda baik-baik saja?

Tidak. Penyorotan sinar UV dapat memutasi sel-sel kulit dan menyebabkan kanker. Perlu diketahui, manusia yang mengalami pembakaran kulit pada masa kecil dan remaja memiliki risiko terserang kanker kulit lebih besar ketika mereka dewasa. Karena melanoma memiliki waktu cukup lama untuk berkembang di dalam tubuh manusia.

Efek buruk lainnya, selain kanker, adalah keriput lebih dini dan sakit mata katarak.

10. Apa cara terbaik mengobati kulit yang terbakar?

Segera konsumsi aspirin. Waktu paling baik adalah sebelum pergantian hari, karena aspirin dapat bekerja kurang dari sehari untuk mencegah kerusakan kulit lebih buruk.

Selain itu, meminum air putih sebanyak-banyaknya juga dapat membantu terciptanya sel kulit baru. Bisa pula dengan mengoleskan bagian kulit yang merah dengan krim moisturizer seperti aloe vera atay hydrocortisone.

Bila efeknya justru menimbulkan rasa sakit kepala, badan merinding, atau demam, segera hubungi dokter.

Kabag Penum Divisi Humas Polri Kombes Erdi A. Chaniago

Babak Baru Kasus Hoax Rekaman Forkopimda, Palti Hutabarat Diserahkan ke Kejaksaan

Berkas perkara kasus yang menjerat Palti Hutabarat disebut telah lengkap.

img_title
VIVA.co.id
19 Maret 2024