VIVAnews - Mantan Gubernur DKI Jakarta, Sutiyoso angkat bicara seputar jebolnya tanggul Situ Gintung, Ciputat, Tangerang. Menurutnya, meski secara wilayah bukan termasuk cakupan Jakarta, pemerintah pusat lah yang seharusnya bertanggungjawab.
"Jadi memang tanggung jawab pusat kalau menyangkut tingkat provinsi," kata Sutiyoso kepada VIVAnews di sela-sela resepsi pernikahan Wulan Guritno di Jakarta Convention Center, Minggu 29 Maret 2009 malam.
Pria yang 10 tahun memerintah Ibu Kota itu bilang tak ada cara lain selain memperbaiki tanggul yang jebolnya menewaskan hampir seratus orang tersebut. Masalahnya, kata Sutiyoso hanya soal kontrol yang kurang saja.
"Tapi yang lain harus dicek. Jakarta suatu saat bisa tenggelam kalau penanganannya amatiran seperti ini," katanya melontarkan kritik.
Sutiyoso bilang musibah Situ Gintung hendaknya jadi pelajaran. Ini merupaka suatu gambaran manajemen air yang tidak beres. Ia meyakini dari pengalamannya, banyak yang harus dikerjakan bersama antara Jakarta dan daerah tetangga. Antara lain dalam hal manajemen air.
"Saya kira musibah Situ Gintung itu peringatan. Ini tidak boleh terjadi lagi. Tidak bisa kita bekerja sendiri-sendiri seperti ini," Sutiyoso berujar.
Ia lalu kembali membuka wacana Megapolitan yang pernah diusulkannya saat belum digantikan Fauzi Bowo dulu. Alangkah sayang usul yang kata Sutiyoso telah dapat lampu hijau itu tidak diwujudkan menjadi kenyataan. Padahal jika ada anggarannya, bisa dilakukan pengecekan ke seluruh Situ. Bukan tidak mungkin penanganan bersama dapat terwujud.
Sutiyoso mengeluhkan kebiasaan yang terulang dari tahun ke tahun. "Sekarang ini selalu saja kalau musim hujan kita ribut menangani masalah air. Banyak rencana disampaikan, begitu kemarau nanti kita lupa lagi. Sering terjadi begitu, saya 10 tahun mengalami itu," tuturnya.
UEA Dukung Indonesia Jadi Tuan Rumah Piala Dunia U-20 2027
Menpora Dito bertemu dengan Menteri Ahmad Belhoul yang menyampaikan dukungan dari UEA kepada Indonesia untuk menjadi tuan rumah Piala Dunia U-20 FIFA.
