VIVAnews - Di antara deretan posko peduli dari sejumlah partai politik dan organisasi masyarakat, di sekitar lokasi penampungan korban jebolnya tanggul Situ Gintung, terdapat posko bantuan telepon gratis.
Selain makanan dan minuman, telepon menjadi kebutuhan lain yang sangat diperlukan warga yang kehilangan tempat tinggal maupun relawan yang bekerja.
Sejak terjadinya peristiwa jebolnya tanggul Situ Gintung, otomatis sarana telekomunikasi melalui telepon kabel terputus. Selain itu, telepon genggam warga yang menjadi korban juga ikut hanyut terbawa arus air.
Namun, masalah tersebut dapat teratasi dengan didirikannya stand dari salah satu operator seluler besar di Indonesia, PT Indosat Tbk. "Untung ada fasilitas ini," kata seorang pengguna fasilitas telepon itu, Fandi, di lokasi bencana, Senin 30 Maret 2009.
Dia menelepon kerabatnya untuk menceritakan peristiwa jebolnya tanggul Situ Gintung tersebut. Fandi merupakan keluarga jauh dari salah satu korban.
"Kami siap melayani 24 jam sejak Jumat pagi lalu hingga seminggu ke depan," ujar koordinator stand, Azis.
Meski hanya dijadwalkan sepekan, keberadaan stand dapat diperpanjang jika masih dibutuhkan.
Menurut dia, pengguna fasilitas telepon gratis ini per hari dapat mencapai 40 orang. Apalagi, syaratnya sangat mudah. Pengguna hanya diwajibkan mencatat nama dan nomor tujuan.
"Bahkan, bila malam hari, beberapa dokter relawan juga ikut menelepon untuk kebutuhan obat-obatan" ujarnya.
Selain telepon gratis, stand ini menyediakan charger telepon seluler berbagai merek. Fasilitas tersebut sangat membantu, karena sejak Jumat pagi hanya gedung kampus Universitas Muhammadiyah Jakarta (UMJ) yang aliran listriknya berfungsi karena ada genset.
Pada stand ini difungsikan satu mesin genset, dua telepon, dan 12 charger telepon seluler.
Diecast Bukan Sekadar Mainan Semata
Sukses dengan penyelenggaraan Indonesia Diecast Expo 2023 (IDEX), para pecinta diecast bersiaplah untuk menyambut Indonesia Diecast Expo 2024 (IDE11) yang akan kembali ha
