Harga Minyak di Bawah US$49/Barel

VIVAnews - Harga minyak anjlok di bawah US$ 49 per barel. Penyebabnya adalah nilai tukar mata uang dolar Amerika Serikat (AS) yang menguat, dan anjloknya nilai saham di bursa Wall Street, AS.

Ultimatum pemerintah AS terhadap dua perusahaan otomotif bermasalah, General Motors dan Chrysler, juga melemahkan sentimen investor dan memicu penjualan saham.

Dalam perdagangan Senin sore, 30 Maret 2009 waktu setempat, harga minyak mentah untuk pengiriman Mei jatuh US$ 3,97 (7,6 persen) menjadi US$ 48,41 di bursa New York Mercantile Exchange, AS. Harga minyak mentah Brent di bursa ICE Futures, London, Inggris, jatuh US$ 3,19  menjadi US$ 47,99, kemarin. 

Pada perdagangan pagi, minyak sempat menyentuh harga rendah US$ 49,04 di Nymex. Nilai kontrak jatuh US$ 1,96 menjadi US$ 52,38 per barel, Jumat pekan lalu. Padahal, Kamis pekan lalu, minyak mencapai harga tinggi dalam empat bulan terakhir.

Sebagian besar analis energi mengatakan bahwa tidak ada alasan mendasar untuk mengalami reli bulan ini yang dapat mendorong harga minyak naik dari US$ 40 per barel menjadi di atas US$ 50. Persediaan minyak mentah terus naik meski negara-negara eksportir minyak (OPEC) memangkas produksi dan produsen minyak domestik menunda proyek minyak.

Di perdagangan Nymex lainnya, bensin untuk pengiriman April jatuh 10,8 sen menjadi US$ 1,3799 per galon. Sedangkan minyak heating jatuh 9,02 sen menjadi US$ 1,3426 per galon. Gas alam untuk pengiriman Mei naik sedikit menjadi US$ 3,739 per seribu kaki kubik. (AP)

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

YouTube meluncurkan sebuah serial dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini” yang menyoroti lima kreator YouTube dari latar belakang yang berbeda-beda.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024