Sidang Pembunuhan atas Warga Irak

Serdadu AS Dihukum Penjara 35 Tahun

VIVAnews - Seorang serdadu Amerika Serikat (AS), Sersan Satu Joseph Mayo, dinyatakan bersalah melakukan pembunuhan berencana atas empat warga Irak saat bertugas di Irak, awal 2007.

Suara Golkar di Pemilu 2024 Naik Signifikan, Airlangga: Hitungan Kami Dapat 102 Kursi

Hakim pengadilan militer pangkalan Angkatan Darat Amerika Serikat (AS) Rose Barracks di Jerman bagian tenggara juga menyatakan Mayo bersalah melakukan konspirasi pembunuhan berencana.

Dalam sidang hari Senin, 30 Maret 2009, hakim menjatuhkan hukuman 35 tahun penjara kepada tentara berusia 27 tahun ini. Tadinya, Mayo terancam hukuman penjara seumur hidup, namun karena dia mengaku salah atas dakwaan pembunuhan dan melakukan konspirasi pembunuhan terencana, maka hakim hanya menjatuhkan vonis 35 tahun dan terpidana berhak mengajukan pembebasan bersyarat setelah menjalani hukuman selama sepuluh tahun. 

Mayo akan dimasukkan ke dalam penjara militer Fort Leavenworth, Kansas. Terpidana juga dipecat dengan tidak hormat dari kesatuan dan pangkatnya diturunkan ke tingkat prajurit.

"Mayo tergabung dalam kesepakatan untuk melakukan pembunuhan," kata Kolonel Jeffrey Nance yang memimpin persidangan ini.

Mayo sendiri mengaku melakukan pembunuhan, salah satunya dengan tembakan ke kepala bagian belakang untuk melindungi rekan-rekannya. "Tidak ada yang lebih berat daripada kehilangan prajurit atau terpaksa memberitahu orang tua prajurit bahwa anaknya meninggal," kata pria asal Fort Bragg, North Carolina ini.

Mayo juga memohon maaf atas tindakannya. "Saya meminta maaf kepada militer dan tentara atas apa yang telah saya lakukan, meski saya yakin saya bertindak untuk mempertahankan diri," kata Mayo.

Pengacara Mayo, Michael Waddington, mengatakan kliennya akan bersaksi melawan Sersan Satu John Hatley yang terlibat dalam insiden itu. Kesaksian Mayo dapat membuat dia mendapat masa percobaan setelah 10 tahun kurungan.

Berdasarkan keterangan saksi, setidaknya empat warga Irak ditahan pada 2007 karena menyerang kesatuan Mayo. Mereka dibawa ke markas tentara unit Mayo untuk diselidiki. Mayo mengatakan bahwa petugas jaga malam membawa mereka ke sebuah kawasan terpencil dan mengeksekusi empat orang itu dengan mata tertutup dan tangan terikat.

"Sehingga mereka tidak akan menyerang tentara AS lagi," kata Mayo. Dia mengatakan Hatley menyusun rencana pembunuhan. Selain Mayo, Sersan Michael Leahy ikut dalam kelompok algojo ini. Leahy telah dijatuhi hukuman seumur hidup pada awal tahun ini. (AP)

Anak selebgram Aghnia Punjabi dianiaya

Anak Selebgram Aghnia Punjabi Diduga Dianiaya Pengasuh, Badan Diduduki hingga Kepala Dibanting

Anak selebgram Aghnia Punjabi diduga dianiaya pengasuh. Wajah anaknya babak belur. Mata kiri lebam, bekas luka di daun telinga, dan bibir juga terluka.

img_title
VIVA.co.id
29 Maret 2024