Boediono: Rupiah Biasa Naik Turun

VIVAnews - Pelemahan mata uang rupiah beberapa hari terakhir setelah penguatan tajam pekan lalu dianggap hal yang biasa oleh Gubernur Bank Indonesia Boediono. Ia meminta fluktusasi ini tidak perlu dikhawatirkan.

"Kalau rupiah biasa naik turun," kata Boediono kepada VIVAnews di Gedung Diklat Departemen Luar Negeri, Jakarta, Selasa 31 Maret 2009.

Boediono memastikan Bank Indonesia selalu berada di pasar untuk menjaga rupiah. "BI akan selalu ada," katanya. Pekan lalu rupiah sempat menguat signifikan dari 11.800-an/US$ menjadi Rp 11.300/US$.

Namun memasuki akhir bulan, mata uang ini kembali melemah ke posisi Rp 11.600-an/US$. Frans Darwin Sinurat, dealer valas PT Bank Century Tbk menilai aksi pemburuan dolar menjelang tutup bulan ini oleh korporasi maupun importir yang tidak diimbangi suplai memicu rupiah melemah lagi terhadap mata uang dolar Amerika Serikat pagi ini. "Ketika dibuka rupiah langsung melemah," ujarnya.

Dia memperkirakan, transaksi jual dan beli mata uang lokal tersebut pada siang sampai penutupan sore hari nanti cenderung melemah di kisaran 11.700-11.775 per dolar AS. Sebab, pelemahan mata uang regional seperti euro Eropa dan yen Jepang akan mendorong rupiah kembali tertekan.

Mudik Lebaran 2024 Dinilai Beri Dampak Positif untuk Perekonomian Indonesia
YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian

YouTube Luncurkan sebuah Serial Dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini”

YouTube meluncurkan sebuah serial dokumenter 5 bagian berjudul “Seribu Kartini” yang menyoroti lima kreator YouTube dari latar belakang yang berbeda-beda.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024