VIVAnews – PT Bursa Efek Indonesia (BEI) menilai harga saham saham PT Darma Henwa Tbk (DEWA) bergerak di luar kebiasaan (unusual market activity). Harga saham perusahaan kontraktor pertambangan tersebut turun cukup signifikan dan aktivitas transaksi meningkat.
Sejak 18 September 2008, harga saham Darma Henwa telah terkoreksi sebesar Rp 131 (67,2 persen) dari posisi Rp 195 menjadi Rp 64 pada transaksi Selasa, 21 Oktober 2008. Sementara itu, selama periode tersebut, saham Darma Henwa sempat mencatat volume transaksi sebesar 223,65 juta saham senilai Rp 26,1 miliar dengan frekuensi 3.398 kali pada 7 Oktober 2008.
Direktur Pengawasan BEI Justitia Tripurwasani mengatakan, otoritas bursa telah meminta penjelasan kepada manajemen perseroan pada 20 Oktober 2008. Informasi terakhir yang diterima BEI pada 16 Oktober 2008 terkait laporan penggunaan dana hasil penawaran umum perdana (initial public offering/IPO) saham sebesar Rp 1,05 triliun.
Dalam penjelasan keterbukaan informasi kepada BEI tersebut, Direktur Keuangan Darma Henwa Gani Bustan menjelaskan, perseroan telah menggunakan dana IPO sebesar Rp 757,28 miliar. Sebagian besar dana digunakan untuk proyek pertambangan di Asam Asam, Kalimantan Selatan sebesar Rp 347,1 miliar, dan Bengalon di Kalimantan Timur Rp 309,5 miliar. Sementara itu, perseroan juga menempatkan dana sebesar Rp 100,5 miliar untuk modal kerja.
Sisa dana IPO sebesar Rp 248,5 miliar disimpan di PT Bank Mega Tbk (MEGA) dan ABN Amro, masing-masing sebesar Rp 210,09 miliar serta Rp 38,41 miliar.
Untuk itu, BEI meminta investor mencermati penjelasan dan kinerja perseroan yang disampaikan dalam keterbukaan informasi bursa. Otoritas bursa juga menyarankan investor untuk mengkaji kembali rencana aksi korporasi perseroan, bila hal itu belum mendapat persetujuan pemegang saham, sebelum mengambil keputusan investasi.