VIVAnews - Perbankan diharapkan tidak takut mengucurkan dana pinjaman untuk sektor Usaha Kecil dan Menengah (UKM). Selain terbukti andal melewati krisis, jumlah kredit macet sektor UKM jauh lebih kecil daripada kredit korporasi.
Sektor UKM yang menyumbang 53 persen produk domestik dan menyerap hingga 97 persen tenaga kerja. "UKM menyediakan sebagian besar produk domestik dan berperan besar dalam dalam rantai suplai," kata Ketua Yayasan Bakrie Untuk Negeri Anindya N Bakrie setelah Seminar Nasional di Auditorium BPPT Selasa 31 Maret 2009.
Penguatan sektor UKM, menurut Anindya, terdiri dari tiga aspek utama yakni pemberdayaan, keberlanjutan dan akuntabilitas. Menurutnya, proses penguatan UKM dengan memberikan kesempatan dan akses meningkatkan kemandirian.
Misalnya saja pemberdayaan dengan memperlakukan UKM sebagai mitra usaha. Pola kemitraan yang diterapkan, katanya, tidak hanya mengangkat pelaku usaha dari kemiskinan tetapi juga memandirikan mereka.
Selain itu, upaya perbaikan dalam hal permodalan, menurut Anindya, sangat krusial. Sebab banyak sekali UKM terkendala masalah finansial. Solusinya, skema pembiayaan mikro bisa dilakukan. "Perusahaan, perbankan dan pemerintah bisa melakukannya," katanya.
Karena itu, dia menekankan perbankan tidak perlu ragu mengucurkan dana untuk UKM. "Institusi keuangan tidak perlu takut memberi kredit kepada UKM. Apalagi pengembaliannya bagus," tuturnya.
Selain masalah utama di atas kendala lainnya adalah meningkatkan nilai tambah produk,masalah distribusi serta pemasaran hingga infrastruktur. "Memperkuat UKM intinya membuka kesempatan berkiprah dalam industri. UKM adalah orang-orang yang tangguh," katanya.
Pemain Korea Selatan Puji Timnas Indonesia U-23
Timnas Indonesia U-23 dan Korea Selatan akan berhadapan di babak perempat final Piala Asia U-23 2024. Jelang laga itu, pemain Korea Selatan memberikan pujian.
