Proyek Samping (X)

VIVAnews - Kami yang di proyek mulai mendengar berita tentang pengiriman tapol ke pulau Buru dan berita ini sebelumnya sudah ramai dibicarakan dikalangan kami. Masih setahun lalu, di tahun 1969 kami bertanya-tanya, ada yang bilang kami akan diasingkan ke pulau Siberut (Sumatera), ada pula yang bilang pulau Buru.

Nama Buru terdengar aneh ditelinga kami, sedang Siberut semua orang tahu. Terbukti Buru adalah pilihan penguasa dan kesana sudah dikirim 2,500 tapol sebagai perintis. Tahun  1970 ini berita pengiriman tapol ke Buru kembali menghangat dan tanda- tanda kearah ini bisa dirasakan denyutnya di Banten.

Di bulan Juli 1970 saya termasuk tapol yang dipanggil ke Serang dengan tambahan penjelasan, persiapan berangkat ke Buru! Seratus tapol lebih,termasuk tapol eks  Kebonwaru Bandung dikumpulkan di Kamp Unyur, tidur ditenda-tenda yang sepertinya sudah jadi tempat penampungan permanen.
 
Di Kamp Unyur ini saya bisa bertemu banyak tapol yang bekerja di berbagai proyek yang tersebar di seluruh Banten. Saya sering menghabiskan waktu mendengarkan petikan kecapi pak Sarisun atau Ujang Epi, yang sebelum ditahan adalah tukang sepatu yang mangkal di depan pasar Rangkasbitung, tidak jauh dari stasiun.

Kalau Sarisun orang Jawa yang sudah jadi Sunda Banten, Ujang Epi ini asli Rangkasbitung. lagu yang sering mereka lantunkan adalah "Ekek paeh" atau "Sorban Palid".Karena sering mendengar entah di radio atau permainan kecapi, lama-lama lagu "Sorban Palid" ini jadi melekat juga dalam benak.

Kalau mendengar Buru, ada seorang tapol muda asal Padarincang,Ciomas, bernama Sanatja. Dia seorang pemuda tani, bersemangat dan fisiknya kuat, bicaranya lantang, tidak mengenal takut. Kalau seorang penjahat belum dikirim ke Nusakambangan, belum lengkap!. Kalau tapol jaman Belanda dulu belum di-Digul-kan,belum lengkap!

Mengapa sekarang harus gentar kalau mau diberangkatkan ke Buru? Boleh juga sih semangatnya dan semoga nantinya di Buru tetap bersemangat. Diantara tapol eks Kebonwaru, 25 orang dikirim kembali ke Bandung dengan keterangan bahwa mereka juga disiapkan berangkat ke Buru. Diantara mereka yang berangkat ke Bandung dengan bus yang dikawal petugas CPM terdapat Kokon.

Saya merasa kehilangan dengan berangkatnya Kokon karena dia banyak berhubungan dengan saya selama ini, membahas berbagai hal yang menyangkut teman- teman sesama tapol. Juga Adja Suhardja diberangkatkan ke Bandung, dua tapol yang punya pengaruh diantara tapol eks Kebonwaru (di Buru kemudian saya bertemu kembali dengan Kokon dan Marsum, tetapi tidak Adja Suhardja).

Tiga tahun lebih kami bergaul dengan mereka, sejak masih di proyek Karangantu sampai ke proyek jalan. Berita surat kabar Merdeka menyebut bahwa tahun 1970 ini dari Jawa Barat dikirim 700 tapol sebagai bagian dari 5,000 tapol angkatan kedua ke Buru. Perincian daerah adalah sebagai berikut. Dari Banten  20 orang, Cirebon 215  orang, Bogor 156, Bandung 74.
Garut  235 orang. Total berjumlah 700 orang.

7 Manfaat Luar Biasa Buah Pepaya untuk Kesehatan Tubuh, Bisa Jaga Kesehatan Kulit

Kalau melihat angka-angka diatas, Garut dan Cirebon adalah penyumbang terbesar, dan bisa dikira-kira bahwa tapol di kedua daerah tersebut paling banyak di Jabar. Banten adalah penyumbang terkecil dan mungkin tapol-nya paling sedikit.

Saya berandai-andai dengan angka tapol 20 dari Banten adalah sekitar 5 persen dari seluruh tapol Banten. Kalau angka ini diterapkan pada Jawa Barat, mungkin seluruh tapol di Jabar 14,000? Ini hanya angka "andaikata" karena kita tidak tahu kategori atau klasifikasi tapol yang diberangkatkan usia dibawah 50, kuat, sehat fisik dan tidak mengidap penyakit kronis.

Rupanya saudara-saudara di Jakarta mengira bahwa saya juga diberangkatkan ke Buru dan saya dapat kiriman beberapa celana dan ini bisa saya bagikan kepada beberapa teman yang membutuhkan.

Saya dikembalikan ke proyek untuk bekerja kembali dan suasana diantara para tapol sempat diliputi suasana sedih dengan pemberangkatan beberapa tapol ke Buru tetapi suasana ini tidak lama menggelayuti kami dan semangat sebagai tapol yang ditindas Orde baru Soeharto pelahan-lahan pulih. Kami tetap sadar bahwa diri kami adalah tapol, ditindas rezim militer, diperlakukan sebagai manusia kelas terendah dan boleh diapakan saja.
    
 

Viral, warung kelontong di Spanyol mirip di Indonesia.

Viral! Warung Kelontong di Spanyol Mirip di Indonesia, Netizen: Ini Mah Warung Madura

Seorang netizen asal Indonesia membagikan pengalamannya berbelanja di warung kecil di salah satu negara Eropa, Spanyol. Ternyata warung di sana seperti di Indonesia.

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024