VIVAnews - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono memang ingin menggunakan maskapai nasional, Garuda Indonesia, ke pertemuan kepala negara G20 di London.
Keinginan itu tidak pupus meski berbenturan dengan perpanjangan larangan terbang maskapai Indonesia di daratan Eropa hingga pertengahan tahun ini.
Menteri Perhubungan Jusman Syafii Djamal mengatakan, Presiden berkeinginan menggunakan pesawat nasional Garuda Indonesia pada konferensi pemimpin negara G20 di London, Inggris. Presiden juga berharap kemungkinan armada nasional tersebut mendarat di London.
"Beliau katakan kepada saya mau naik garuda dan kalau bisa mendarat di sana (London)," katanya setelah Workshop Indonesian Cabotage Advocation Forum 2009 di Hotel Borobudur Jakarta, Selasa 31 Maret 2009.
Keinginan Presiden menggunakan armada maskapai nasional, menurut Jusman, merupakan sinyal mengedepankan kepentingan nasional.
Jusman membenarkan larangan terbang maskapai Indonesia diperpanjang hingga Juni 2009. "Maret Indonesia tidak diagendakan ke Brussel. Kemungkinannya Juni," katanya.
Larangan terbang armada Indonesia diperpanjang setelah ada pertemuan antara Uni Eropa dengan pemerintah Indonesia pada pekan lalu. Alasan perpanjangan larangan terbang tersebut terdiri dari tujuh poin utama menyangkut pengawasan dan jumlah inspektur penerbangan.
Dari kesemua poin, kata Jusman yang belum terpenuhi adalah pelaksanaan. "Undang-undang sudah ada, organisasi sudah, tinggal implementasinya saja," kata dia.