VIVAnews – Pemilihan Legislatif tinggal delapan hari lagi. Namun, Ketua Komisi Pemilihan Umum Daerah Subang, Kaka Suminta, mengaku masih bingung soal mekanisme persiapan bilik suara.
“Petugas kecamatan sudah minta bilik suara, Di sisi lain, kami belum dapat keputusan dari KPU soal mekanisme pembuatan bilik,” kata Kaka kepada VIVAnews, Rabu 1 April 2009.
Itu sebabnya semua kebutuhan KPUD Subang belum terdistribusi secara maksimal ke tiap kecamatan. Di Subang sendir, kebutuhan akan bilik suara tercatat mencapai 13 ribu unit.
Sampai sekarang KPU Subang belum dapat menentukan mekanisme pembuatan bilik suara. Mereka masih menunggu-nunggu arahan dari KPU. Bila pusat tidak juga memastikan aturan mainnya, maka Subang terpaksa akan menempuh jalur alternatif.
“Kami akan minta fatwa dari KPU bahwa pembuatan bilik swadaya dari pemerintah daerah,” kata dia.
Masalah bilik ini, kata Kaka, juga sudah diketahui di KPU Provinsi Jawa Barat. Soal bilik usara itu juga pernah disampaikan ke Gubernur Jawa Barat pada 18 Maret 2009. “Sampai sekarang, kami belum tahu tindaklanjutnya.”
Kaka mengatakan bilik suara ini menjadi persoalan penting karena keadaan di Subang berbeda dengan daerah lain. Bila di tempat lain memiliki bilik suara bekar pemilihan kepala daerah, di Subang, sama sekali tidak memiliki stok bilik.
Laporan: Inin Nastain | Subang
Rapikan Kabel Fiber Optik Semrawut di Tangsel, Ini 5 Titik yang jadi Sorotan Pemkot
Wakil Wali Kota Tangsel Pilar Saga Ichsan turun tangan langsung dalam melakukan imbauan dan penindakan semrawutnya kabel fiber optik.
