Antam dan Timah Kaji Beli Saham Newmont

VIVAnews - PT Aneka Tambang (Antam) Tbk belum bisa memastikan akan mengambil divestasi saham dari PT Newmont Nusa Tenggara (NNT). Begitu pula dengan PT Timah Tbk (TINS).
 
"Antam harus mengkajinya dulu," ujar Sekretaris Perusahaan Antam Bimo Budi Satriyo kepada VIVAnews di Jakarta, Kamis, 2 April 2009.
 
Senada dengan Antam, Timah juga akan mengkaji lebih dalam terlebih dahulu untuk membeli saham NNT. "Terutama, berkaitan dengan pendanaan dan due diligence (uji kelayakan) terhadap NNT sendiri," kata Sekretaris Perusahaan Timah Abrun Abu Bakar.
 
Tetapi, kata dia, hingga hari ini pihaknya belum memiliki rencana apapun terkait dengan instruksi Menteri Negara Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar perusahaan tambang BUMN yang membeli saham NNT.
 
Kementerian Negara BUMN memperkirakan perusahaan negara bidang pertambangan memiliki kemampuan untuk membeli 17 persen saham divestasi NNT. Langkah tersebut ditempuh jika pemerintah tidak membeli saham perusahaan tambang emas tersebut.

"Nanti kami akan melihat BUMN mana yang paling cocok dan punya kemampuan untuk membeli itu, barang kali BUMN pertambangan sendiri," ujar Menteri Negara BUMN Sofyan Djalil.

Menurut Sofyan, kemenangan gugatan pemerintah Indonesia atas Newmont dalam sidang di pengadilan arbitrase internasional menunjukkan hak pemerintah membeli saham perusahaan asing tersebut menjadi semakin terbuka. "Kalau pemerintah tidak beli, diharapkan bisa dibeli BUMN," kata dia.

Menteri menegaskan, pihaknya akan membicarakan masalah pembelian saham tersebut dengan sejumlah perusahaan BUMN yang berpotensi, dengan catatan harga yang ditawarkan cocok dan memiliki cukup dana. Jika persyaratan tersebut terpenuhi, pihaknya tidak ragu untuk mendorong perusahaan tersebut untuk membeli saham Newmont.

Kata Shin Tae-yong Usai Heerenveen Izinkan Nathan Tjoe-A-On Kembali ke Timnas Indonesia U-23
Prabowo-Gibran di Penetapan Presiden-Wapres Terpilih di KPU

Pengamat sebut Hadirnya Anies dan Muhaimin di KPU Beri Legitimasi Hasil Pemilu

Kehadiran pasangan AMIN saat penetapan Prabowo-Gibran sebagai presiden dan wakil presiden terpilih periode 2024–2029 dinilai bisa memberi legitimasi hasil Pemilu 2024.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024