Sentralisasi LSI di 3 Venue

VIVAnews - Kepastian izin pertandingan Liga Super Indonesia (LSI) 2008/2009 akan diketahui pada Jumat 10 April 2009. Sentralisasi pertandingan LSI diperkirakan akan digelar di tiga venue.

Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI), Joko Driyono, mengungkap bahwa Jumat 10 April 2009 menjadi deadline kepastian izin pertandingan dari aparat kepolisian. Skenario kompetisi rencananya akan diputuskan sehari sesudahnya.

“Kami berharap Jumat pekan depan ada kepastian mendapatkan izin atau tidak. Sebab, lewat dari hari itu akan sulit. Persiapan klub untuk sentralisasi juga tidak maksimal,” kata Joko kepada wartawan GOSport, Arta Tidar.

BLI menegaskan, jadwal sentralisasi bisa digelar paling lambat sepekan kemudian atau Jumat 17 April 2009. Namun, bentrok yang melibatkan PSMS Medan rencananya digelar sehari lebih awal.

“Kami beri waktu sepekan bagi klub untuk bersiap diri. Maksimal, Jumat pekan berikutnya jadwal sudah bisa dieksekusi. Tapi, khusus pertandingan PSMS harus dilaksanakan paling lambat Kamis 16 April 2009. Mereka harus ke Maladewa untuk bertanding di AFC Cup, Selasa 21 April 2009,” lanjutnya.

Empat skenario venue sebelumnya disiapkan guna mengeksekusi bentrok pemadatan jadwal. Izin dari pihak kepolisian menjadi syarat mutlak, meski ada ketentuan lainnya yang harus dipenuhi.

Tiga Venue

Venue juga harus memiliki kemudahan akses migrasi klub, efisiensi biaya dan stadion memadai. Pada perkembangannya, sentralisasi diperkirakan akan digelar di tiga venue, yakni kombinasi antara Jatim, DKI Jakarta serta Jabar.

“BLI pada Rabu 2 April 2009 telah bertemu dengan Persija Jakarta dan Persib Bandung. Tapi, semuanya belum final. Kami harus menunggu kepastian izinnya seperti apa. BLI sejak awal sudah berkirim surat kepada beberapa Polda, bukan hanya yang menaungi tiga venue tersebut. Kami harus mendapatkan informasi status izin sebanyak mungkin,” jelas Joko.

Joko mengaku, keputusan pemilihan venue akan mendatangkan plus dan minus bagi klub. BLI akhirnya memutuskan seluruh tuan rumah harus menjalani sentralisasi, meski sudah mengantongi izin pertandingan.

“Faktor netralitas tetap diperhatikan. Beberapa klub diuntungkan cukup wajar, minimal secara psikologis. Tapi, semua tuan rumah harus menggelar pertandingan di tempat netral. Ini sudah jadi keputusan BLI, dan semuanya kami ambil alih,” terangnya.

Sementara itu, Persija menyatakan Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) dan Stadion Lebak Bulus dinilai layak oleh BLI sebagai venue sentralisasi. Klub berjuluk Macan Kemayoran ini mengaku beruntung dengan masuknya dua stadion itu sebagai nominasi.

“BLI memang sudah berkirim surat untuk Polda masing-masing. Keputusannya Jumat depan saat BLI bertemu Polda Metro Jaya. Kami senang bila SUGBK atau Lebak Bulus bisa menjadi venue. Peluang menang dan menyalip Persipura jadi besar,” jelas Asisten Manajer Persija, Ferry Indra Syarief.

Argumen serupa juga dilontarkan Persib Bandung. Namun, Maung Bandung saat ini fokus pada perizinan untuk internal klub.

“Persib telah bertemu Polda Jabar, Kamis 2 April 2009, untuk membahas masalah perizinan. Finalisasinya diizinkan atau tidak tetap Jumat nanti. Kami hanya meminta Persib bisa menjadi tuan rumah. Kalau masalah venue sentralisasi menyusul. Kami tidak masalah asalkan Persib tidak keluar dari Jabar,” tandas Sekretaris Persib, Edi Djukardi.

NOMINASI VENUE SENTRALISASI
Jatim:
Stadion Kanjuruhan & Gajayana, Malang
DKI Jakarta: SUGBK & Lebak Bulus, Jakarta
Jabar: Stadion Si Jalak Harupat, Soreang

Pemerintah Harus Antisipasi Kebijakan Ekonomi-Politik Imbas Perang Iran-Israel
Mensos Risma

Mensos Risma Berikan Pesan ke Konten Kreator: Tidak Usah Takut untuk Melangkah!

Dalam acara bertajuk YouTube Seribu Kartini Beda Tapi Sama di Jakarta, Jumat,19 April 2024, Menteri Sosial Risma mengemukakan bahwa seorang kreator konten tidak takut.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024