Agar Rasa Takut itu Pergi

VIVAnews -- Kenangan akan peristiwa menakutkan biasanya enggan pergi dari ingatan. Pasalnya, ingatan buruk memang lebih kuat mencengkeram pikiran, ketimbang ingatan manis.

Kini, para peneliti telah mengembangkan teknik baru yang bisa menghilangkan memori buruk dari otak. Penelitian tersebut memang baru berhasil dilakukan pada tikus sebagai hewan percobaan.

Namun, keberhasilannya bisa ditiru, dan dikembangkan untuk perawatan klinis pada manusia. Dalam percobaan itu, memori menakutkan dicoba untuk diblokir hingga kenangan tersebut terhapus dari otak.

Beberapa obat dan bahan biologis dikatakan bisa memblokade proses "mengingat" itu. Namun tidak semua obat bisa dikonsumsi manusia. Para peneliti kemudian mencoba mengkombinasikan metode "blocking" itu dengan metode "pemusnahan".

Caranya, mereka menggunakan sebuah nada kejut untuk menginduksikan rasa takut kepada tikus. Namun kemudian nada itu dibunyikan kembali kepada tikus tanpa menimbulkan rasa takut.

Pada gilirannya, cara itu membuka 'jalur' baru memori di otak yang tidak di diidentifikasi sebagai sesuatu yang menakutkan lagi. Setelah beberapa saat periode tunggu, nada tersebut diulang-ulang dan menjadi sebuah nada yang disikapi secara normal.

Percobaan itu berhasil melepaskan ketakutan terhadap bunyi pada tikus, dan ketika diuji coba lagi sebulan kemudian, ketakutan itu tidak kambuh. Kuncinya adalah, membuka kembali memori buruk terlebih dulu sebelum memusnahkannya.

Gak Betah Jadi Duda, Anwar Fuady Bakal Nikah Lagi di Umur 77 Tahun
Ilustrasi Demam Berdarah Dengue (DBD)

Waspada! DBD di Indonesia Melonjak Hampir 3 Kali Lipat pada Kuartal I 2024

Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) terjadi di Indonesia pada kuartal I tahun 2024. Hingga Maret 2024, terdapat 43.271 orang yang menderita DBD dan 343 jiwa meregang nyawa.

img_title
VIVA.co.id
24 April 2024