DK-PBB Gagal Sikapi Roket Korut

VIVAnews - Sidang darurat Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) untuk mendiskusikan peluncuran roket oleh Korea Utara (Korut) berakhir tanpa hasil, Minggu sore 5 April 2009 (Senin pagi WIB). Dewan akan tetap melanjutkan perundingan. Namun menurut para analis perlu beberapa hari hingga tercapai kesepakatan.

Seperti dikutip laman stasiun televisi BBC, Senin 6 April 2009, Amerika Serikat (AS), Korea Selatan, dan Jepang mengecam peluncuran roket Taepodong-2 dari pangkalan Musudan-ri di timur laut negara komunis tersebut.

Kisah Sukses di Usia Emas, Mom Selly dan Perjalanan Kariernya di Industri Pertambangan

Mereka mengatakan, peluncuran itu melanggar resolusi DK PBB Oktober 2006 yang berisi pencekalan terhadap Korut untuk tidak melakukan aktivitas misil balistik. Sedangkan China dan Rusia meminta semua pihak untuk menahan diri.

Dewan sidang tidak mencapai kesepakatan umum di DK mengenai apakah Korut melanggar resolusi, sehingga belum jelas apakah Korut akan menerima sanksi. Zhang Yesui, utusan China untuk PBB, mengatakan bahwa dunia harus mengontrol diri dari segala tindakan yang bisa menyebabkan ketegangan semakin meningkat. Semua tindakan oleh DK harus hati-hati dan proporsional, kata Zhang.

AS dan Jepang menginginkan agar resolusi yang memuat sanksi diterapkan bagi Korut. Pertanyaannya kini adalah, apakah China dan Rusia akan sepakat dengan permintaan AS dan Jepang tersebut.

Sementara itu, pemimpin Korut, Kim Jong-il, kemarin mengunjungi Pusat Komando dan Kontrol Satelit untuk mengobservasi peluncuran. Dikatakan bahwa satelit komunikasi telah berhasil ditempatkan di orbit dan mulai mentransmisi data.

Namun militer AS mengatakan, peluncur roket mendarat di Laut Pasifik. Jepang mengkhawatirkan kemungkinan penggunaan unsur militerm dan yakin bahwa tujuan sebenarnya dari peluncuran tersebut adalah untuk melakukan tes misil jarak jauh Taepodong-2.

Keluarga Parto

Parto Patrio Rela Nahan Sakit Demi Tepati Janji Liburan Keluarga ke Bali

Eko Patrio juga bersyukur penyakit batu ginjal yang diderita oleh Parto belum menjalar ke mana-mana atau membahayakan organ lainnya.

img_title
VIVA.co.id
27 April 2024