Spanduk "SBY Presidenku, PKS Partaiku"

Demokrat: PKS Tak Boleh Menjual Yudhoyono

VIVAnews - Sekretaris Jenderal Partai Demokrat, Marzuki Alie, mengaku tak habis pikir dengan spanduk "SBY Presidenku, PKS Partaiku" yang bertebaran di penjuru Jakarta. Marzuki menyatakan Partai Keadilan Sejahtera tak bisa menggunakan Ketua Dewan Pembina Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono, untuk meraih suara.

"Saya nggak paham itu PKS, apalagi ini sudah pekan tenang, atribut kan seharusnya dicopot," katanya saat dihubungi VIVAnews, Senin 6 April 2009. "Panitia Pengawas Pemilu harusnya menegur PKS."

Sejauh ini, kata Marzuki, partainya dan PKS belum bicara mengenai Pemilihan Presiden 2009. Demokrat sendiri belum resmi mencalonkan Yudhoyono. "Pimpinan PKS sendiri kan hingga saat ini belum memutuskan siapa calon presiden PKS, tapi kok menjual nama SBY. Ini nggak clear, warnanya belum kelihatan," ujarnya.

Karena belum ada pembicaraan mengenai Pemilihan Presiden itu, jelas belum ada pula kesepakatan antara kedua partai. "Kami belum ada kontrak politik ataupun koalisi. Kalau tidak ada kontrak politik, maka pemerintahan bisa ngawur," ujarnya.

Spanduk dalam berbagai versi yang intinya mendukung Yudhoyono dan PKS itu dibuat atas nama "Relawan Demokrasi Keadilan". PKS sendiri, melalui Wakil Sekretaris Jenderalnya Fahri Hamzah, membantah berada di balik iklan tersebut.

Media Asing Beri Julukan untuk Timnas Indonesia U-23: Tim Pengacau
Nurul Ghufron

Dewas KPK Gelar Sidang Etik Nurul Ghufron 2 Mei terkait Dugaan Penyalahgunaan Wewenang

Ternyata soal dugaan kasus pelanggaran etik Wakil Ketua KPK, Nurul Ghufron di Dewas KPK masih terus bergulir. Kabarnya, sidang pelanggaran etik tersebut akan digelar pada

img_title
VIVA.co.id
25 April 2024