Membentengi Si Kecil dari Tayangan Pornografi

VIVAnews - Acara televisi makin hari makin tidak ‘ramah’ pada anak-anak. Meskipun tayangan dewasa lebih banyak diputar di malam hari, tidak menutup kemungkinan banyak anak belum tidur dan masih nonton TV.

Sebagai orang tua, cobalah lebih memperhatikan masalah ini. Jangan anggap program yang berbau erotisme di ruang keluarga ini tidak mempengaruhi emosi dan psikologis si kecil.

Ini caranya untuk membentengi buah hati dari tayangan pornografi.

• Setiap kali memiliki waktu, dampingi anak menonton TV. Jangan jadi penonton pasif.  Begitu ada adegan atau perkataan tak pantas, jadikan kesempatan untuk mendidik dan memberi pengetahuan kepada anak.

• Batasi jam menonton. Perbolehkan anak-anak menonton hanya pada jam tertentu.

• Bila Anda bekerja, ajak pengasuh anak bekerja sama mengawasi tontonan Anda. Kalaupun dia menyukai sinetron, boleh saja ditonton bersama si kecil. Tapi, jika menyangkut adegan atau perkataan tak pantas, mintalah dia mengganti untuk beberapa detik hingga adegan itu berakhir.

• Jika si kecil menanyakan ha-hal yang berkaitan dengan seksualitas, seperti ciuman, pacaran, atau pelukan, cobalah jelaskan dengan bahasa yang sederhana.

• Bekali anak dengan pendidikan seks. Bekali diri Anda dengan mencari info tentang edukasi seks yang tepat untuk anak-anak. Wawasan ini bisa didapat dari buku dan dunia maya.

• Sebaiknya, TV diletakkan di ruang keluarga. Anak-anak jangan memiliki TV di kamarnya sendiri, agar Anda bisa mengawasi acara yang mereka tonton.



MK Sebut Sidang Sengketa Pileg Dimulai 29 April 2024
Ilustrasi aksi bullying atau penganiayaan.

Gara-gara Wanita, Bripda DR Aniaya Tenaga Kesehatan Hingga Hidungnya Patah

Oknum Anggota Polri kembali berulah. Kali ini, seorang anggota Kepolisian Daerah (Polda) Gorontalo berinisial DR, diduga menganiaya tenaga kesehatan (Nakes) di Gorontalo.

img_title
VIVA.co.id
19 April 2024