VIVAnews - Pilot pesawat TNI Angkatan Udara yang jatuh dan menimpa hanggar milik PT Dirgantara Indonesia, dipastikan tewas. Kabar meninggalknya Kapten Penerbang I Gede Agus Tirta Santosa langsung membuat sang istri terpukul.
"Istri Pak Gede langsung shock," kata tetangga korban, Prawoto, saat ditemui VIVAnews di kediaman korban, Komplek Rajawali, Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin, 6 April 2009.
Prawoto merupakan tetangga sebelah rumah pilot nahas itu. Kabar duka itu disampaikan istri Prawoto kepada istri korban. Istri Prawoto menyampaikan kabar kepada istri Gede bahwa telah terjadi kecelakaan pesawat di Bandung.
"Coba dicek kabar itu benar tidak. Katanya pesawatnya Pak Gede crash (kecelakaan). Setelah dicek ternyata benar. Kemudian, istri Pak Gede langsung shock," ujar dia.
Sekitar pukul 13.05 WIB, pesawat milik TNI AU itu jatuh dan menimpa hanggar di Bandung. Pesawat itu menimpa hanggar bagian air craft service atau bengkel pesawat.
Hingga kini belum ada keterangan resmi dari TNI AU soal jumlah korban tewas dan luka-luka. Sebelumnya, Panglima Komando Operasi, Marsekal Muda Imam Sufa'at, mengatakan, sebanyak 34 penerjun sudah bersiaga di dalam pesawat.
Dari jumlah itu, sebanyak 17 orang sudah terjun di sekitar Bandung. Sisanya, 17 penerjun lainnya masih berada di dalam pesawat dan siap terjun. "Yang tertinggal ada 17 siswa penerjun dari Paskhas (Pasukan Khas) yang sedang belajar. Mereka belajar untuk melihat bagaimana orang terjun," kata dia.
Gak Nyangka, Ternyata Gen Z Punya Karakter Mulia Ini
hasil riset HILL ASEAN Study 2021, mengungkap bahwa Gen Z ternyata memang mengutamakan nilai-nilai kekeluargaan maupun komunitas. Mereka tumbuh jadi generasi harmonis.
