Kisah dari Pembaca Eks Tapol

Proyek Samping (XIV)

VIVAnews - Di Jakarta seorang Ibnu Sutowo bisa berpesta pora, saat di Banten petani kecil dipaksa kerja bakti alias kerja paksa. Memang begitulah nasib petani kecil!

Akhirnya Letkol Danu Resmi Jadi Komandan Pasukan Tengkorak Kostrad TNI Gantikan Raja Aibon Kogila

Tetapi nasib petani disini mungkin tidak jauh dengan di Rusia. Dua orang petani berkunjung ke Musoleum Kremlin dan melihat jenazah Lenin dan Stalin yang dibalsem, berbaring didalam peti ditutup kaca.

Seorang petani berkata :"Kita senasib dengan Lenin dan Stalin". Yang lain bertanya :"Apa maksudmu senasib?" "Mereka sudah mati,tetapi belum dikubur!"

Kalau melihat teman-teman tapol yang "pilot" (sipil kolot) saya hanya bisa mengurut dada karena diantara sesama tapol masih ada juga yanng ingin diistimewakan, dikecualikan dari kerja berat. Tapol semacam ini ada pada seorang R.Suratman, tapol asal Cikotok.

Dia mungkin merasa dirinya seorang keturunan bangsawan dengan gelar Raden dan pernah dikirim dalam rombongan delegasi buruh ke Moskwa, karena itu punya paspor bekas yang selalu dibawa kemana-mana untuk ditunjukkan kepada siapapun dengan bangga. dan hebatnya lagi : dia menambahkan huruf besar "I" di depan nama dan gelar raden, sehingga orang yang tidak tahu menyangka dia IR.Suratman - insinyur!

Dengan dalih ini dia minat dispensasi dari Danyek Lettu Uen Suhandi untuk dibebaskan dari kerja berat,dan letnan Uen mengabulkan karena hormat pada pak insinyur gadungan. Saya tidak mencoba ikut campur dalam ketidakadilan ini, karena bagi saya orang semacam dia sudah jelas tidak ada martabatnya!

Saya jauh lebih respek pada pilot (sipil kolot) Kaspian yang tertatih-tatih memikul jatah makan tapol, membawa dari dapur umum tapol ke lapangan, membagi-bagikan jatah makan siang bagi teman-temannya yang bekerja di bawah terikl matahari. Dan alangkah sedihnya saat saya mendengar bahwa para pilot dipindahkan ke Serang dan ditempatkan di kamp Unyur.

Kalau tidak salah ada 6 sampai 8 orang yang dipindahkan kesana. Pindah ke kamp Unyur hanya punya satu arti : tidak bekerja dan tidak dapat makan! Keperluan makan jadi tanggung jawab keluarga. Ditahan sih tetap, tapi makan jadi beban keluarga. Hebat juga Korem!

Membaca di surat kabar bahwa ada makhluk Indonesia super kaya dengan harta sebesar 38 juta dollar,saya takjub juga (walaupun kalau dibanding dengan jutawan luar negeri belum ada apa-apanya)'

Entah berapa juta dollar kekayaan Oei Tiong Ham di Kudus, tetapi makhluk Indonesia yang bekas jajahan Belanda bisa punya 38 juta dollar hebat juga. Hebat! Dan sayapun iseng menghitung, seberapa hebatnya orang ini?

Kekayaan dia dalam rupiah :38 juta x Rp 350 = Rp 13,30 milliar dengan anggapan kurs dollar Rp 350 dari sebenarnya Rp 378. Korem 64/MJ memberi makan tapol dengan beras dan uang lauk pauk. Katakan tapol diberi beras terbaik 500 gram sehari atau Rp 25/hari plus uang lauk pauk Rp. 10/hari, jumlah per kepala tapol :Rp 35/hari. Misalkan Korem bermurah hati dengan dana Rp 100/hari/tapol atau Rp 3,000/bulan per tapol.

Kalau jumlah tapol di Banten 500 kepala, maka kebutuhan dana untuk ngempanin tapol = 500 x Rp 3,000 = Rp 1,500,000/bulan - bulatkan saja Rp 2 juta per bulan. Dengan kekayaan Rp 13,30 milliar, berapa lama oknum kaya ini bisa memlihara budak yang disebut tapol?.

Kita berhitung sedikit 13,3 milyar kan sama dengan13,300 ribu juta kebutuhan sebulan 2 juta rupiah, maka dengan kekayaannya, oknum hebat ini bisa memelihara budak tapol selama 13,300/2  = 6,650 bulan.

Silahkan hitung sendiri berapa. Ini benar-benar hebat! Di jaman republik Soekarno, saya rasa belum ada orang Indonesia sekaya ini. Surat kabar tidak menyebutkan namanya Ibnu Sutowo yang raja minyak? Atau sesama jendral yang baru saya dengar namanya: Achmad Tirtosudiro, yang dalam berita salah satu surat kabar disebutkan korupsi dana Bimas sebesar 4 milyar?

Republik Soeharto rupanya banyak juga melahirkan jendral-jendral kaya, atau surat kabar yang salah sebut?

Ilustrasi jenis sabu.

Polres Malang Bongkar Home Industry Sabu di Jatim

– Satuan Reserse Narkoba (Satresnarkoba) Polres Malang berhasil membongkar praktik produksi narkotika jenis sabu di wilayah Kecamatan Pandaan, Kabupaten Pasuruan.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024