Tragedi Situ Gintung

Panggilan Hati Seorang Mu'min Maulana

VIVAnews - Bagi Mu'min Maulana, menjadi anggota search and rescue (SAR) atau regu penolong adalah pilihan hidup. Profesi itu ia jalani demi menuruti kata hati.

Sebuah profesi yang cukup berat dan melelahkan. "Tapi di sinilah (membantu korban bencana) jiwa saya," ujarnya saat ditemui VIVAnews di lokasi bencana Situ Gintung, akhir pekan lalu.

Di Situ Gintung, ia didaulat sebagai Koordinator Lapangan Badan SAR Nasional. Ia memimpin 18 personel Basarnas dan puluhan anggota SAR gabungan. Selama tujuh hari penuh, ia pun menetap di Situ Gintung. "Baru hari ke-8 saya bisa pulang dua hari," ujarnya.

Sudah 11 tahun, ia bergabung dengan tim Basarnas. Ia pun berkesempatan terlibat dalam hampir seluruh bencana besar di tanah air. Sebut saja tsunami di Aceh tahun 2004, gempa bumi di Yogyakarta tahun 2006, kecelakaan Pesawat Cassa di Gunung Salak tahun 2008 dan terakhir kecelakaan KM Rimba.

Banyak pengalaman tak terlupakan selama menjalani profesi mulia itu. Kasus kecelakaan pesawat di Gunung Salak adalah yang paling tak terlupakan. Ia harus memungut potongan tubuh 18 korban yang hancur akibat ledakan. "Ada perasaan miris, merasa manusia tidak ada nilainya," ujarnya.

Menjalani profesi sebagai regu penolong bencana bukan hal mudah. Mu'nim harus siap meninggalkan keluarga setiap saat. Demi tugas, ia bisa berhari-hari bahkan berbulan-bulan meninggalkan keluarga. "Saat tsunami Aceh dan gempa Yogya, lebih dari sebulan saya tak pulang ke rumah," ujarnya.

Bagi ayah dua anak ini, meninggalkan keluarga dalam waktu lama sangat berat. Apalagi putri sulungnya yang berusia 7 tahun sering protes. Tapi Mu'min punya cara. Ia manfaatkan kondisi itu untuk mengajarkan arti menolong dan mengasihi sesama sejak usia dini kepada anaknya. Menolong orang adalah tugas yang mulia.

Sejauh ini keluarga sangat mendukung profesinya. Mu'min pun tetap setia bergulat di medan bencana. Sebuah pekerjaan berisiko tinggi dan tak kenal waktu. "Memang risiko pekerjaan dengan gaji tidak seimbang. Asal keluarga sehat dan bisa membantu orang, sudah lebih dari cukup," kata dia.

Cara Hapus Jejak Digital, Cocok buat yang Suka Buka Situs Berbahaya
Pakar Hukum Internasional, Hikmahanto Juwana

Menlu Retno Disarankan Segera Kontak Iran Agar Tidak Serang Balik Israel

Guru Besar Hukum Internasional (UI) Hikmahanto Juwana menyarankan agar Menteri Luar Negeri (Menlu) RI, Retno Marsudi segera menghubungi Menlu Iran.

img_title
VIVA.co.id
20 April 2024